Lifestyle
Tinggalkan Krim Abal-abal, Pemakaian Skincare Aman kini semakin Digemari
Aesthetic Expert dr Iin Agustin menunjukkan beberapa cara penggunaan produk baru Drialogy di Grand Mirama Mercure Surabaya, Rabu (20/1/2021).
SURYA.co.id | SURABAYA - Kulit wajah glowing, mulus, dan bersih menjadi dambaan banyak orang. Tidak heran bila ada yang merogoh kocek lebih dalam untuk membeli krim kecantikan.
Sayangnya tidak sedikit yang menginginkan hasil instan. Krim abal-abal pun dipilih sebagai jalan pintas.
Bukan cantik yang didapat, malah kerusakan kulit.
"Kalau krim abal-abal memang hasilnya cepat. Tapi pemakaian dalam jangka waktu lama bisa menyebabkan kerusakan pada kulit," ungkap dokter kecantikan dr Iin Agustin, Rabu (20/1/2021).
Menurutnya, krim abal-abal ini laris di pasaran pada lima tahun lalu. Untungnya, masyarakat mulai sadar dan beralih ke skincare yang aman.
"Sejak tren pemakaian krim abal-abal, kulit wajah mereka menjadi lebih sensitif. Mulai dari situ, akhirnya beralih ke skincare yang aman untuk kulit," ungkapnya.
Ia menyebut beberapa kandungan berbahaya dalam skincare yang harus dihindari di antaranya yakni merkuri, hidrokinon, dan steroid. Ketiganya sama-sama menyebabkan kecanduan.
"Cirinya, kalau skincare yang mengandung merkuri itu konsistensinya melar dan berbau tajam, baik bau logam maupun parfum," kata dr Iin.
Sementara yang mengandung hidrokinon, saat berada di tempat panas akan menjadi cokelat. Sedangkan steroid menyebabkan bruntusan saat stop pemakaian.
"Kerusakan yang disebabkan juga berbeda-beda. Oleh karena itu jika perlu, harus berkonsultasi dan melakukan treatment sebelum berganti skincare," ia mengatakan.
Legenda Pantai Watu Maladong NTT dalam Busana Rancangan Dewi Suciningtyas |
![]() |
---|
Hadir di Surabaya, Sejumlah Selebriti Buktikan Sensasi Sunat saat Dewasa dengan Metode Gun Stapler |
![]() |
---|
Face Icon Model Search Cari Model Berkarakter: Punya Daya Kreativitas, Foto dan Gaya |
![]() |
---|
'The Spirit of Rama Shinta' Wujud Semangat Kasih Sayang Seniman Lukis Tanah Air |
![]() |
---|
Kampung Kapasan Dalam Surabaya Identik dengan Kuliner Asli Tionghoa, Ada Nasi Campur Bang Boklan |
![]() |
---|