Berita Malang Raya

Seluruh Kawasan Daerah Aliran Sungai Kota Malang Rawan Longsor, BPBD : Harus Waspada saat Hujan

Wilayah rawan longsor ya di sepanjang DAS itu semua rawan. Hampir semuanya, mulai dari Tlogomas sampai Gadang

surya.co.id/rifky edgar
Lokasi titik longsoran di rumah Roland Sumarna, korban yang hilang terbawa arus Sungai Bango di Kota Malang, Selasa (19/1/2021). 

SURYA.CO.ID, MALANG - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang, Alie Mulyanto mengatakan, seluruh kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) di Kota Malang rawan longsor.

Hal tersebut dia sampaikan, menyusul adanya kejadian longsor yang menghilangkan Roland Sumarna, warga Perumahan Griya Sulfat Inside Kota Malang, Senin (18/1/2021) petang kemarin.

"Wilayah rawan longsor ya di sepanjang DAS itu semua rawan. Hampir semuanya, mulai dari Tlogomas sampai Gadang," ucapnya, Selasa (19/1/2021).

Akan tetapi, berdasarkan pemetaan yang telah dilakukan BPBD Kota Malang, ada lima titik yang menjadi perhatian serius untuk rawan longsor.

Di antaranya ialah di Jodipan, Muharto, Oro-Oro Dowo, Bandulan dan Sukun Kota Malang.

"Ya di daerah itu yang rawan. Karena banyak juga rumah warga yang terletak di sepanjang aliran sungai. Jadi harus waspada," ucapnya.

Baca juga: Duka Pengantin Baru di Kota Malang, Sang Suami Jadi Korban Tanah Longsor Berharap Ditemukan Selamat

Baca juga: Hari Kedua Pencarian Pengantin Baru Korban Tanah Longsor Kota Malang, Tim SAR Sisir Empat Lokasi

Baca juga: Longsor, Bencana Alam yang Paling Banyak Terjadi di Kota Batu saat Musim Penghujan

Baca juga: Pelajar Lamongan Tewas Tenggelam di Rawa, Bermula saat Berburu Burung untuk Diupload ke YouTube

Alie pun mengimbau kepada masyarakat agar selalu meningkatkan kewaspadaan di musim hujan saat ini.

Terutama berkaitan dengan mitigasi bencana melalui kelurahan tangguh yang telah digagas oleh Pemerintah Kota Malang.

"Program Kelurahan tangguh ini terus lanjut. Kami terus aktif berikan pelatihan dan sosialisasi kepada masyarakat terkait mitigasi bencana. Misalnya dengan melihat aliran sungai yang keruh dan deras, itu pertanda kalau di atas (Batu) hujan. Jadi masyarakat harus tanggap," ucapnya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang, Alie Mulyanto
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang, Alie Mulyanto (surya.co.id/rifky edgar)

Alie mengatakan, berdasarkan informasi dari BMKG, saat ini terjadi peningkatan intensitas hujan yang cukup ekstrim, yakni meningkat sampai 40 persen.

Dia memprediksi curah hujan yang cukup tinggi ini puncaknya berada di Januari dan Februari 2021.

"Sekarang ini kita menghadapi dua bencana, yakni bencana alam dan bencana non alam. Ini dari BMKG intensitas hujan kemungkinan sampai bulan maret. Puncaknya di bulan januari dan februari ini,"

"Kita harus selalu waspada jangan sampai ada bencana alam kita juga kena bencana non alam," tandasnya. (Rifky Edgar)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved