Cerita Kejailan Syekh Ali Jaber ke Anaknya Bikin Irfan Hakim Tertawa, Hasan: Gak Mau Dibilang Bapak

Di balik sikap lembutnya, Syekh Ali Jaber ternyata suka jail ke anak-anaknya. Kejailan Syekh Ali Jaber itu diungkapkan Hasan, anak sulungnya.

Editor: Musahadah
youtube deHakims
Hasan mengungkap kejailan Syekh Ali Jaber yang tak banyak diketahui orang. Anak sulung Syekh Ali Jaber ini mengakui ayahnya suka nge-prank. 

SURYA.CO.ID - Di balik sikap lembutnya, Syekh Ali Jaber ternyata suka jail ke anak-anaknya. 

Kejailan Syekh Ali Jaber itu diungkapkan Hasan, putra sulungnya saat wawancara dengan presenter Irfan Hakim di channel Youtube deHakims, Minggu (14/1/2020).   

"Kadang bangunin subuh. padahal belum waktu subuh, itu masih jam 3. Subuh, subuh, subuh udah telat. Akhirnya bangun, eh diketawain.," cerita Hasan hingga membuat Irfan Hakim tertawa ngakak. 

"Suka ngeprank ya," tanya Irfan yang langsung diiyakan Hasan.  

BACA JUGA: Sebelum Meninggal, Syekh Ali Jaber Sempat Kirim Pesan ke Asisten, Ini Rekaman Suara Terakhirnya

BACA JUGA: Terungkap, SBY Beri Hadiah Istimewa Syekh Ali Jabar, Niatkan Agar Indonesia Berkah, Syekh Terkejut

Baca juga: Sosok Arneta Fauziah, Korban Sriwijaya Air SJ 182 yang Rumahnya Dibobol Maling, 3 Bulan Mengontrak

Baca juga: Alasan Arya Saloka Pilih Jadi Aldebaran di Sinetron Ikatan Cinta Hingga Terinspirasi Drama Korea

Selain suka jail ke anak-anaknya, ternyata Syekh Ali Jaber itu tidak mau dibilang bapak kepada Hasan

"Dia mau jadi teman,"kata Hasan

Irfan pun kaget mendengar perkataan Hasan

"Hah, diucapkan gitu?," tanya Irfan. 

"Anggap adik kakak aja," aku Hasan yang semakin membuat Irfan Hakim kaget.

Meski cukup dekat dengan ayahnya, ternyata Hasan belum sekalipun mencurahkan isi hatinya. 

"Itu yang disayangkan, belum curhat," katanya. 

Justru, lanjut Hasan, Syekh Ali Jaber yang kerap curhat kepadanya. 

Dalam curhatnya, pedakwah karismatik ini berharap Hasan bisa meneruskan dakwahnya. 

"Walaupun ndak memaksa, cuma ingin meneruskan dakwah beliau, yang dia paksa hanya jaga sholat, cuma kalau bisa, lebih bagus, lanjutkan dakwahnya," katanya.

Diakui Hasan, selama dalam dakwah, Syekh Ali Jaber tidak pernah berkeluh kesah.

"Gak mau ditau capek, sakit, lelah. maunya seneng saja.

Padahal sangat kelihatan capek. Maunya bareng kita cuma mau seneng, canda-canda," katanya. 

Sifat Syekh Ali Jaber yang membuat Hasan sangat bangga. 

Bahkan, karena kebanggaannya itu lah dia tidak menangis sama sekali ketika mendengar kabar Syekh Ali Jaber meninggal dunia hingga sekarang.  

"Saking bangganya dengan perjuangan hidup beliau," katanya. 

Saat ditanya Irfan Hakim apakah dia cemburu melihat waktu Syekh Ali Jaber yang habis untuk umat dan anak-anak lain, Hasan mengaku perasaan itu pasti ada. 

Namun setelah itu dia istighfar dan  melihat kembali niat baik sang ayah. 

"Perbuatan beliau baik, ingin membuat Indonesia maju, sejahtera, cinta Al Quran.

Cinta sekali dengan indonesia," katanya. 

Lihat video: 

Harapan Syekh Ali Jaber

Hasan, putra Syekh Ali Jaber mengungkap harapan ayahnya sebelum meninggal dunia, Kamis (14/1/2021). 

Ternyata sebelum meninggal dunia, Syekh Ali Jaber berharap Hasan bisa menjadi penghafal Al Quran atau Hafidz. 

"Pengen saya hafidz, saya belum hafidz, insya allah secepatnya diselesaikan kemauan beliau," kata Hasan.

Hasan juga bertekat akan membanggakan sang ayah, Syekh Ali Jaber

Kabar meninggalnya Syekh Ali Jaber sempat mengangetkan Hasan, yang saat itu masih berada di Lombok, Nusa Tenggara Barat. 

Meski begitu, dia ikhlas menerimanya. 

"Mungkin ini yang terbaik, harus diterima.

Semoga diapuni kesalahannya. Mohon maaf kalau beliau ada tutur kata saat menyampaikan tausiyah," kata Hasan yang mengaku terakhir bertemu ayahnya pada 29 Desember 2020, sehari sebelum Syekh Ali Jaber dilarikan ke rumah sakit.

Disinggung tentang sosok ayahnya, Hasan mengaku Syekh Ali Jaber sangat ramah dan suka bercanda.

"Gak ada marah-matah. Suka becanda sama anak-anaknya, sama saudara," katanya. 

Yang paling diingatnya, sang ayah selalu menekankan soal salat.

Hal itu tak pernah absen disampaikan Syekh Ali Jaber kepada Hasan setiap bertemu.

"Terus ditekankan jaga shalat, setiap ketemu ingat salat, tiap ketemu ingat salat," kata Hasan.

Ditanya apakah dia menangis saat Syekh Ali Jaber meninggal? Hasan geleng kepala.

"Saya bangga, karena saya percaya InsyAllah dia ditempatnya di sisiNYA terbaik, diangkat derajatnya," katanya.

Hasan mengaku bercita-cita melanjutkan perjalanan dakwah sang ayah.  

"InsyAllah, pasti ada (jadi pedakwah). Karena sangat bangga punya bapak seperti beliau, sangat bangga," akunya.

Terkait harapan terakhir sang ayah yang ingin dimakamkan di Lombok, Hasan mengaku sudah mengupayakan yang terbaik.

"Kita sudah mengusahakan yang terbaik, belum takdirnya. Kita pilih yang terbaik," kata Hasan.

Lihat video:

Tak mau kuliah ke luar negeri

Sebelumnya, melalui salah satu video di media sosialnya, Syekh Ali Jaber mengingingkan Hasan kuliah di luar negeri untuk mendapat pengalaman baru.

Namun, Hasan dengan rendah hati menolak tawaran ayahnya dengan alasan yang mulia.

Sifat rendah hati dan sederhana Hasan tersebut dinilai masyarakat mewarisi sifat sang ayah, Syekh Ali Jaber.

Kenangan Hasan bersama Syekh Ali Jaber tersebut diketahui melalui video di media sosial sang ulama @syekh.alijaber (16/12/2020).

Saat itu, Syekh Ali Jaber sedang melakukan live Instagram bersama Hasan.

Dalam video tersebut, ulama 44 tahun ini mengaku sedang menjemput Hasan putranya dari Lombok.

Terpisah cukup lama dari sang anak, Syekh Ali Jaber sempat dibuat pangling dengan perubahan putranya.

Suami Ummi Nadia ini menyebut Hasan kini tambah tinggi dan mulai mengalahkannya.

"Ya ampun kangen banget, ini kok Hasan jadi tinggi banget.

Kayanya lebih tinggi dari abinya," ucap Syekh Ali Jaber dikutip via Tribunstyle.com SEDERHANANYA Putra Syekh Ali Jaber Ditawari Kuliah di Luar Negeri, Hanya Tersenyum & Ucap Kata Ini

Dalam momen itu, sang Ulama pun sempat bertanya apakah sang anak ingin segera menikah.

Mengingat kini usia Hasan sudah menginjak 20 tahun.

"Sekarang Hasan sudah 20 tahun. Mau nikah sekarang atau nanti aja? goda Syekh Ali Jaber.

Tak disangka, rupanya Hasan justru enggan nikah muda.

Putra pertama Syekh Ali Jaber dan Ummi Nadia ini ternyata memilih untuk fokus kuliah ketimbang menikah muda.

Menanggapi keinginan sang anak untuk kuliah, Syekh Ali Jaber lantas menawari Hasan untuk melanjutkan pendidikan di luar negeri.

"Mau kuliah di mana? di Arab atau di Indonesia aja?

Atau ke Australi, Singapura atau kemana? pokoknya di luar negeri biar ada pengalaman baru" tanya Syekh Ali Jaber lagi.

Alih-alih tergoda untuk menikmati indahnya luar negeri sembari kuliah, Hasan justru menunjukkan sikap sederhananya.

Ya, putra Ulama asal Madinah ini rupanya lebih memilih kuliah di Indonesia.

Bukan tak mampu, rupanya Hasan juga merintis usaha bersama sang ibunda.

Untuk itulah, sebagai anak sulung Hasan memilih untuk merintis usaha, hidup mandiri dan tetap dekat dengan keluarga.

"Enggak, di Indonesia saja abi," jawab Hasan sembari tersenyum mendengar semua tawaran manis sang ayah.

Sayangnya, kini belum sempat melihat Hasan menyelesaikan kuliah hingga menikah, Syekh Ali Jaber justru sudah kembali ke Rahmatullah.

Diakui Hasan, dirinya terakhir bertemu dengan sang ayah sebelum Syekh Ali Jaber dilarikan ke rumah sakit akibat positif Covid-19.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved