Syekh Ali Jaber Rela Utang Demi Berangkatkan Haji Seorang Pemulung, Kisahnya Dibongkar Adik
Syekh Ali Jaber dikenal sebagai pendakwah yang lemah lembut. Adiknya mengaku ulama asal Madinah itu punya utang untuk berangkatkan haji pemulunng.
Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Musahadah
Syekh Ali Jaber wafat diusia 44 tahun karena penyakit paru-paru, di Rumah Sakit Yarsi, Jakarta Pusat, pukul 08.30 WIB, Kamis (14/1/2021).
Direktur Rumah Sakit (RS) Yarsi, Andi Erlina, mengatakan Syekh Ali Jaber dirawat selama 19 hari di sana.
Almarhum dimakamkan di pelataran Ponpes Daarul Qur'an dengan penerapan protokol kesehatan ketat dan tertutup hanya dihadari pihak keluarga dan sejawat.
Sebelumnya suasana haru menyelimuti prosesi pemakaman Syekh Ali Jaber, di pelataran Pondok Pesantren (Ponpes) Daarul Qur'an, Cipondoh, Tangerang, Kamis (14/1/2021).
Di sudut pondok para penghapal Al-Qur'an itu, Syekh Ali, panggilan karib pria 44 tahun itu, terbaring di peristirahatan terakhirnya.

Puluhan keluarga, kerabat dan pengurus pondok pesantren menjadi penghantarnya.
Diiringi lantunan tahlil, jenazah Syekh Ali dibaringkan.
Meski tak terdengar tangis terisak, namun terlihat air mata menetes dari beberapa anggota keluarga dan sejawat.
Kesedihan tersaru lantunan tahlil yang terus menggema.
Ratusan warga, pecinta dan para murid tidak diperkenankan masuk ke area Ponpes.
Pandemi Covid-19 menahan rindu menggebu-gebu pada sang guru sampai di depan gerbang.
Puluhan aparat bersenjata menjaga ketat pintu masuk agar tidak terjadi kerumunan.
Syekh Ali yang sempat terpapar Covid-19 seperti mengilhami para aparat agar virus ganas itu tak menjangkiti yang lain.
Beberapa orang sampai nekat menyaksikan pemakaman Syekh Ali dari atas atap rumah.
Pihak keluarga tidak banyak berbicara usai pemakaman.