Biodata Arief Budiman, Ketua KPU RI yang Dipecat DKPP karena Langgar Kode Etik

Kabar terbaru daei Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Arief Budiman selaku Ketua KPU RI dipecat oleh Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu ( DKPP).

Editor: Iksan Fauzi
TRIBUNNEWS/MUHAMMAD FADHLULLAH
Ketua KPU Arief Budiman memberikan penjelasan dalam rapat pleno di Gedung KPU, Jakarta, Senin (08/04/2019). Kini, Arief Budiman dipecat DKPP. 

SURYA.co.id | JAKARTA - Kabar terbaru dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Arief Budiman selaku Ketua KPU RI dipecat oleh Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu ( DKPP).

DKPP menilai, Arief Budiman melanggar kode etik KPU RI setelah mengantarkan koleganya Evi Novida Ginting Manik ke PTUN.

Evi Novida pernah dipecat oleh DPP. Setelah gugatannya dikabulkan PTUN, Evi dikembalikan lagi menjadi anggota KPU RI.

Berikut biodata Arief Budiman :

Dikutip dari laman jdih.kpu.go.id, berikut biodata Arief Budiman.

Arief Budiman menjadi anggota KPU RI untuk kedua kalinya.

Dalam sejarah kepemimpinan KPU RI, belum pernah ada komisioner KPU RI yang lolos dari ‘lubang jarum’ seleksi periode kedua.

Mereka yang pernah mencoba, semua terpental di tangan tim seleksi dan Komisi II DPR.

Tapi tidak dengan Arief Budiman yang kini dipercaya sebagai ketua KPU RI periode 2017-2022. Beliau berhasil mematahkan ‘mitos’ bahwa jabatan komisioner KPU RI hanya satu periode.

Rekam jejaknya dalam dunia kepemiluan terentang panjang sejak menjadi anggota KPU Provinsi Jawa Timur pada tahun 2004 sampai 2012.

Kompetensi, profesionalitas dan integritasnya sudah teruji sebagai penyelenggara pemilu dalam kerasnya dinamika politik Jawa Timur.

Bicara rekam jejak, jauh sebelum masuk ke KPU, Arief telah bersentuhan dengan isu-isu demokrasi dan pemilu.

Pada tahun 1999, ketika digelar pemilu pertama paska reformasi, Arief yang kala itu masih berstatus sebagai mahasiswa Jurusan Sastra Inggris di Universitas 17 Agustus 1945 dan Jurusan Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Airlangga, Surabaya menjadi koordinator University Network For Free and Fair Election (UNFREL) Jawa Timur.

Sebuah lembaga yang bergiat dalam pemantauan pemilu tahun 1999.

Setelah sempat dipercaya menjadi direktur di National Network For Democracy Empowerment
Jawa Timur pada tahun1999-2001, selepas menyelesaikan studi di kampus tahun 2002, Arief
terjun ke dunia riset.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved