Pasukan Yonif 400/BR Buru KKB Papua yang Tembak Mati Prada Agus Kurnia, Berikut 3 Faktanya
Yonif 400/BR mengerahkan pasukannya untuk memburu KKB Papua yang tembak mati prajurit TNI Prada Agus Kurnia. Berikut rangkuman faktanya
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id - Batalyon Infanteri 400/Banteng Raider atau Yonif 400/BR mengerahkan pasukannya untuk memburu Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua di Titigi, Kabupaten Intan Jaya.
Perburuan ini digelar setelah anggota Yonif 400/BR Prada Agus Kurniawan meninggal dalam kontak senjata dengan KKB Papua pada Minggu (10/1/2021).

Baca juga: BREAKING NEWS; Prada Agus Kurnia Gugur, Terjadi Lagi Baku Tembak KKB di Papua
Baca juga: Detik-detik Pilot AS Diselamatkan Pendeta dan Warga Seusai Pesawat Komersil Dibakar KKB Papua
Melansir dari Antara, jenazah korban kini sudah dievakuasi dan sejumlah anggota TNI bersiaga di lokasi kejadian.
Berikut rangkuman fakta selengkapnya.
1. Seorang anggota TNI gugur
Terjadi kontak senjata antara TNI dengan KKB Papua di Titigi, Kabupaten Intan Jaya, Minggu (10/1/2021).
Dalam kontak senjata tersebut, gugur seorang anggota Yonif 400/BR bernama Prada Agus Kurniawan.
Dandrem 173 PVB Brigjen TNI Iwan Setiawan kepada ANTARA, Minggu sore, membenarkan adanya insiden kontak tembak hingga menyebabkan meninggalnya seorang prajurit TNI.
"Kontak senjata terjadi sekitar pukul 11.40 WIT.
Korban terkena tembakan di bagian punggung" kata Iwan Setiawan yang dihubungi dari Jayapura.
2. Kondisi alam bergunung-gunung
Ia menjelaskan bahwa korban bertugas di Pos Titigi yang berjarak sekitar 5 kilometer dari Sugapa, Ibu Kota Kabupaten Intan Jaya.
Kondisi alamnya yang bergunung-gunung.
Jenazah korban sudah dievakuasi ke Timika dengan menggunakan helikopter milik TNI AU.
3. Yonif 400/BR buru KKB Papua

Ketika ditanya tentang situasi di Titigi, Dandrem 173 yang wilayahnya membawahi Kabupaten Intan Jaya mengatakan bahwa saat ini anggota TNI bersiaga.
Yonif 400/BR juga telah mengerahkan personelnya untuk memburu KKB Papua.
"Pengejaran masih dilakukan oleh personel dari Yonif 400/BR" kata Brigjen TNI Iwan Setiawan.
Baca juga: Eks Danjen Kopassus I Nyoman Cantiasa Bikin KKB Papua Nyerah Tanpa Tembakan, ini Kisah & Biodatanya
Baca juga: 3 Kemungkinan Penyebab Sriwijaya Air SJ 182 Jatuh, Eks Dirjen Perhubungan Udara: Luas Dugaannya
Pesawat Komersil Dibakar Massa Dipicu Provokasi KKB Papua
Sebelumnya, sebuah pesawat komersil dibakar massa saat di Nabire, Papua pada Rabu (6/1/2021), dipicu provolasi anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.
Peristiwa itu dipicu oleh provokasi brutal hingga terjadi perebutan kursi lantaran sebelumnya terjadi penumpukan penumpang.
Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Kronologi Pembakaran Pesawat di Nabire Papua, Berawal dari Rebutan Kursi, KKB Lakukan Provokasi'
Adapun pesawat komersil itu milik PT MAF.
Berikut kronologi massa bakar pesawat komersil yang ditumpangi KKB Papua hingga terjadi pembakaran.
Kapen Kogabwilhan III, Kolonel Czi IGN Suriastawa mengungkapkan kronologi pembakaran pesawat PK MAK milik PT MAF di Intan Jawa tersebut terbang ke Intan Jaya pada pukul 06.00 WIT.
Setelah terbang beberapa menit, ternyata kondisi cuaca memburuk.
Pesawat tersebut kemudian terbang kembali ke Nabire.

Setelah cuaca membaik, pesawat tersebut dijadwalkan kembali terbang ke Intan Jaya pada pukul 09.40 WIT.
Namun menurut Kapen Kogabwilhan III, Kolonel Czi IGN Suriastawa, saat itu terjadi penumpukan penumpang.
Para penumpang rebutan kursi penerbangan.
Menurut Suriastawa, saat itu KKB Papua memprovokasi sehingga massa membakar pesawat.
"Memang betul terjadi pembakaran terhadap pesawat seri PK MAK sesuai yang diberitakan base manager MAF Nabire, bahwa massa yang ditunggangi KKB Papua melakukan tindakan brutal," kata Suriastawa melalui pesan singkat, Kamis (7/1/2021).
"Tapi, terjadi penumpukan penumpang yang akhirnya rebutan kursi, di situ KKB melakukan provokasi sampai akhirnya mereka membakar pesawat," kata dia.
Menurutnya aksi tersebut adalah tindak lanjut dari pernyataan KKB Papua yang mengancam setiap penerbangan sipil yang ada di wilayah Papua maupun Papua Barat.
"Aksinya dimulai dengan dilakukan penembakan terhadap beberapa pesawat sipil termasuk beberapa hari yang lalu dilakukan penembakan terhadap pesawat helikopter PT Freeport Indonesia dan saat ini dilakukan pembakaran pesawat MAF."
"Dihimbau agar masyarakat jangan mudah terprovokasi oleh keberingasan KKB Papua, tetap tenang dan bantu pemerintah untuk membangun Papua dan Papua Barat agar bisa maju dan sejahtera," tutur dia.(*)