Duka Hanura Jatim Atas Kepergian Mulyadi P Tamsir, Jadi Korban Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air
DPD Hanura Jawa Timur ikut menyampaikan duka mendalam atas meninggalnya Ketua Bidang Organisasi DPP Partai Hanura, Mulyadi P Tamsir.
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID, SURABAYA - Ketua Bidang Organisasi DPP Partai Hanura, Mulyadi P Tamsir, ikut menjadi korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-128, rute Jakarta - Pontianak pada Sabtu (9/1/2021). DPD Hanura Jawa Timur ikut menyampaikan duka mendalam.
"Kami, DPD Hanura Jawa Timur, khususnya saya ikut berduka cita sangat mendalam," kata Ketua DPD Hanura Jatim, Yunianto Wahyudi kepada SURYA.CO.ID, Senin (11/1/2021).
Yunianto yang akrab disapa Mastenk ini lantas mengenang kebersamaannya dengan Mulyadi.
Menurut Mastenk, Mulyadi yang juga mantan Ketua Umum PB HMI memiliki ikatan kuat dengan kader di Jawa Timur.
Terutama, pada Pemilu 2019 lalu. Mulyadi ternyata menjadi Calon Legislatif dari Partai Hanura untuk DPR RI dari dapil Jatim 1 (Surabaya-Sidoarjo).
Meskipun mendapatkan suara terbanyak di partainya dari dapil tersebut (6.567 suara), Mulyadi gagal lolos ke Senayan karena partainya tak lolos parliamentary threshold.
"Mulyadi adalah Caleg DPR RI Dapil Jatim 1 dari Partai Hanura tahun 2019," kata Masteng.
Mulyadi yang juga menjabat pengurus DPP Hanura turut memberikan perhatian kepada DPD Hanura Jatim. Hal ini seiring kedekatannya dengan Mastenk yang baru saja terpilih Ketua DPD Hanura Jatim, 20 Juli 2020 lalu.
"Mulyadi banyak membantu memberikan saran dalam mengelola organisasi. Terutama, urusan penataan organisasi karena dia sebagai Ketua Bidang Organisasi di DPP Partai Hanura," katanya.
Selain dekat di partai, Mastenk juga pernah menjadi aktivis di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) hingga kini masuk dalam Korps Alumni HMI (KAHMI) juga mengenal Mulyadi sejak masa pergerakan.
"Mulyadi sudah saya anggap adik saya sendiri," katanya.
Bahkan, saat Mulyadi menjadi Ketua umum PB HMI periode 2016-2018, komunikasi dengan para senior pun tak berjarak.
"Orangnya ramah, humble dan komunikatif. Meski dia pernah jadi Ketum PB HMI tapi tetap menghormati saya sebagai senior," ujar Mastenk.
Mastenk pun turut hadir di pernikahan Mulyadi pada akhir November tahun lalu.
"Saya menyaksikan sendiri bagaimana bahagianya dia ketika tanggal 20 November 2020 melaksanakan akad nikah di Pontianak," kata Mastenk.
"Sesuatu yang dia tunggu untuk membahagiakan orang tuanya. Beliau adalah anak pertama," imbuhnya.
Doa terbaik pun disampaikan Mastenk untuk Mulyadi.
"Seluruh teman-teman, pengurus, kader Hanura di Jatim yakin bahwa beliau meninggal Husnul Khotimah. Kebaikan, budi pekertinya, dan kepribadiannya sangat baik selama ini," pungkas Mastenk.
Untuk diketahui, Mulyadi tercatat dalam manifest pesawat naas Sriwijaya Air SJ-128. Selain Mulyadi, istrinya yang bernama Makrufatul Yeti Srianingsih, beserta mertuanya, Khasanah berada dalam satu pesawat naas tersebut.