Berita Blitar

Terpikat Perwira Polisi Bertubuh Atletis, Bunga Desa di Blitar Malah Dijadikan 'ATM Berjalan'

Terpikat perwira polisi bertubuh atletis, bunga desa di Blitar malah dijadikan 'ATM berjalan'. Belakangan terungkap bahwa pelaku adalah pengangguran.

Penulis: Imam Taufiq | Editor: Deddy Humana
Terpikat Perwira Polisi Bertubuh Atletis, Bunga Desa di Blitar Malah Dijadikan 'ATM Berjalan' - polisi-gadungan-di-blitar-ditangkap-1.jpg
surya/imam taufiq
Pose foto pelaku penipuan yang ditangkap petugas Polres Blitar, berpose dengan pakaian Polri sambil menenteng senjata penambah gas air mata, Minggu (10/1/2021). Polisi gadungan itu menjadikan bunga desa di Blitar sebagai 'ATM berjalan'.
Terpikat Perwira Polisi Bertubuh Atletis, Bunga Desa di Blitar Malah Dijadikan 'ATM Berjalan' - polisi-gadungan-di-blitar-ditangkap-2.jpg
surya/imam taufiq
Polisi gadungan yang mengerjai seorang bunga desa diamankan petugas Polsek Binangun Polres Blitar, Sabtu (9/1/2021) malam.

SURYA.CO.ID, BLITAR - Perbuatan pria berinisial DH (25) ini sudah keterlaluan.

Selain mengaku perwira polisi untuk mencuri hati seorang wanita cantik di Blitar, pria atletis itu belakangan juga 'mencuri' uang milik korbannya beberapa kali.

Belakangan terungkap bahwa DH ternyata adalah pengangguran yang gelap mata asal Desa Ngeltih, Kecamatan Kandat, Kabupaten Kediri.

Ia ditangkap petugas Polsek Binangun Polres Blitar, Sabtu (9/1/2021) lalu, setelah dilaporkan oleh WD (25), gadis yang sempat dipacarinya.

WD yang juga warga Desa Sumberkembar, Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar mengaku menjadi korban penipuan.

Karena DH seperti menjadikannya ATM berjalan, dengan cara meminta uang beberapa kali dengan dalih berutang.

Dan setelah ditelusuri, ternyata DH bukanlah perwira polisi di Polres Kediri Kota seperti pengakuan awalnya.

Korban tidak terima dan melapor ke Polsek Binangun karena merasa dikecewakan hatinya.

"Korban sudah dijanjikan akan dinikahi namun sepertinya itu hanya modus pelaku untuk menguras uang korban.

Korban sudah berkali-kali memberikan uang, bahkan telepon selulernya juga sudah diberikan kepada pelaku," ujar Kapolsek Binangun, AKP Nanang Budiarto, Minggu (10/1/2021).

Dari penyelidikan, pelaku sengaja memakai modus mengaku sebagai anggota polisi.

Tak tanggung-tanggung, ia mengaku berpangkat perwira (Ipda) dan bertugas di Polres Kediri Kota.

"Akhirnya oleh orangtua korban dicek dan ternyata pelaku adalah bukan anggota polisi namun pengangguran," paparnya.

Dijelaskan, penipuan ini bermula korban berkenalan dengan pelaku di Facebook setahun lalu.

Di akunnya, pelaku memasang fotonya memakai polisi dengan pangkat Ipda dan memegang senjata berat.

"Pengakuan pelaku, itu foto editan.

Yakni foto seseorang yang berseragam perwira polisi lalu diganti dengan wajahnya," ungkapnya.

WD yang merupakan bunga desa pun terpikat, apalagi DH tampil dengan tubuh atletis meski ketika datang ke rumahnya tidak pernah memakai seragam dinas.

Pelaku bahkan mengajak korbannya berjalan-jalan berboncengan naik motor layaknya sepasang kekasih.

Dan saat hubungan mereka semakin akrab, pelaku menjalankan aksinya.

Tidak hanya mencuri hati korban, pelaku juga mencoba 'mencuri' uang korban.

Seperti pada Desember 2020 lalu, pelaku menelepon korban dan minta ditransfer uang.

"Ngakunya mau ke Polda Jatim dan minta ditransfer uang Rp 1,8 juta.

Katanya itu buat uang bensin. Akhirnya, korban memenuhinya dan ditransfer lewat bank BRI," paparnya.

Sebelumnya pelaku sering meminta uang dengan modus meminjam.

Seperti Agustus 2020 lalu, pelaku meminta uang Rp 500.000.

Modusnya ia mengaku menangkap pelaku kejahatan sehingga korban percaya. 

"Sebab pelaku tak hanya mengaku anggota polisi namun juga mengaku kanit resmob (Polres Kediri Kota)," paparnya.

Puncaknya orangtua korban curiga karena anak gadisnya merasa dijadikan ATM berjalan.

Juga berpikir agak aneh seorang perwira polisi sering berutang.

Diam-diam orangtua korban mengecek ke Polres Kediri Kota.

Ternyata setelah ditunjukkan foto dan identitas pelaku, tak ada perwira berpangkat Ipda dengan nama pelaku itu, apalagi menjabat Kanit Resmob.

Akhirnya aksi penipuan itu terkuak, dan orangtua korban pun geram.

"Orangtua korban dan korban baru sadar kalau tertipu.

Kebetulan pelaku berada di rumah korban sehingga kami langsung menangkapnya," kata Nanang.

Begitu digelandang ke Polsek Binangun, polisi gadungan ini mengaku nekat menipu korban karena tak punya pekerjaan tetap.

Sementara ia butuh uang untuk kebutuhan sehari-hari.

Terkait kasus ini, pelaku dikenai pasal penipuan (378). ****

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved