Biodata Jack Ma yang Diduga Hilang setelah Kritik Pemerintah China, Si Miskin Berubah Jadi Miliarder
Inilah profil dan biodata Jack Ma, miliarder yang dikabarkan hilang dan viral di Twitter. Jack Ma diduga hilang setelah mengkritik pemerintah China.
Ia lahir dari keluarga miskin yang menjadi korban dari revolusi kultural di China.
Orangtuanya adalah pemusik dan pendongeng tradisional.
Ayahnya hanya mendapatkan tunjangan pensiunan bulanan sebesar sekitar Rp 500.000 untuk menghidupi keluarganya.
Saat umur 12 tahun, Jack Ma sudah tertarik untuk belajar bahasa Inggris.
Selama delapan tahun masa kecilnya dihabiskan sebagai pemandu wisata di sebuah hotel di dekat Danau Hangzhou, sekitar 160 kilometer dari Shanghai.
Waktu itu China baru mulai membuka diri dan mulai banyak turis yang datang ke China.
"Setiap hari selama lima tahun, saya menawarkan jasa guide secara gratis dan mereka mengajari saya bahasa inggris,"
ungkapnya dalam sebuah kesempatan wawancara sebagaimana dilansir TRND Videos.
Ketika usianya menginjak remaja, Jack Ma sebagaimana yang lainya pun ingin menempuh pendidikan di universitas.
Tapi tidak kampus yang hendak ia masuki, ternyata menolaknya.
Bahkan ia 10 kali ditolak oleh salah satu universitas paling prestisius di dunia, Harvard University.
Selanjutnya dia mendaftar ke Universitas Keguruan Hangzhou, semacam institut keguruan dan ilmu pendidikan.
Di sini dia belajar menjadi guru sekolah menengah.
Setelah lulus dari Universitas, dengan gelar Sarjana di bidang bahasa Inggris, dia ditugaskan mengajar di universitas.
Ketika itu gaji Ma sebulan sebesar 100-120 renminbi, setara dengan Rp 114.000-Rp 142.500 per bulan.
Pada tahun 1992, saat perekonomian China mulai bertumbuh, dia mencoba melamar di berbagai pekerjaan, akhirnya ia menjadi sekretaris general manager gerai penjual ayam goreng Kentucky Fried Chicken.