Pemprov Jatim

Terinspirasi Drakor “Start-Up”, Gubernur Khofifah Ingin KEK Singhasari seperti Sandbox

Gubernur Khofifah Indar Parawansa menonton drama korea Start Up di sela jalani isolasi mandiri akibat terpapar covid-19, Senin (4/1/2021). 

Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Parmin
foto: diskominfo jatim
Gubernur Khofifah Indar Parawansa menonton drama korea Start Up di sela jalani isolasi mandiri akibat terpapar covid-19, Senin (4/1/2021).  

SURYA.CO.ID | SURABAYA - Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus KEK Singhasari Jawa Timur terus dikembangkan.

Bahkan saat ini pembangunan kawasam tersebut terus berprogres positif dan digadang akan melahirkan start up kelas unicorn dari Jatim. 

Hal tersebut sebagaimana disampaikan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Senin (4/1/2021). Ia mengatakan KEK Singhasari akan dijadikan sebagai Silicon Valley-nya Jawa Timur. 

Bahkan, lantaran tengah menjalani masa isolasi mandiri karena terpapar covid-19, Khofifah juga sempat menonton drama korea Start Up yang tengah viral di masyarakat.

Ia terinspirasi agar kelak KEK Singhasari bisa serupa 'Sandbox' dalam drakor Start Up tersebut. 

Sandbox digambarkan sebagai wadah untuk para calon pengusaha mendapat bimbingan dari senior, investor, dan kantor untuk mengembangkan usaha rintisan. 

"Saat ini ada private sector di Jatim yang tengah membangun KEK Singhasari di Kabupaten Malang. Saya berharap besar bahwa nantinya KEK Singhasari mampu menjadi katalis pertumbuhan perekonomian digital di Indonesia melalui pendekatan integrated digital ecosystem (ekosistem digital yang terintegrasi)," paparnya. 

Khofifah menyebut bahwa KEK Singhasari adalah KEK pertama di Indonesia yang mengintegrasikan potensi wisata budaya, ekonomi digital dan ekonomi kreatif. 

Keberadaan Techno Park di kawasan tersebut nantinya akan menjadi inkubator bagi pelaku UMKM dan masyarakat supaya bisa memanfaatkan teknologi informasi dalam pemasaran produknya melalui start up sehingga bisa bersaing di era industri 4.0 bahkan 5.0.

"Semoga nantinya dari KEK Singhasari ini akan lahir unicorn-unicorn baru Indonesia dari Jawa Timur, yakni startup yang memiliki valuasi sebesar USD1 miliar," paparnya. 

Lebih lanjut, Khofifah mengaku cukup terinsipirasi dengan film drama korea, Start Up. Film berdurasi 16 episode tersebut menurutnya bisa memotivasi anak-anak muda untuk mengejar kesuksesan di era digital ekonomi. 

"Saya sempat nonton. Banyak pelajaran yang bisa diambil dari film itu. Mulai dari soal kegigihan dalam berjuang, kerja keras dan kejujuran, kerja sama, berani ambil risiko, pentingnya investasi, dan lain sebagainya," ungkapnya. 

Nonton drama Korea menjadi salah satu kegiatan yang ia lakukan saat istirahat di sela isolasi mandiri karena terpapar covid-19. 

Khofifah mengatakan, ia jarang sekali nonton film termasuk jarang nonton drakor namun dirinya berusaha menyempatkan diri untuk menonton jika kontennya menginspirasi dengan mencari waktu d isela-sela waktu senggang usai seharian beraktivitas.

Termasuk saat ini Khofifah tengah menjalani isolasi mandiri usai divonis terinfeksi Covid-19 per 1 Januari 2021 lalu. 

Drakor dengan tema tertentu,  kata Khofifah, menjadi salah referensi menuju kemajuan Jawa Timur. Inspirasi Start Up misalnya sangat signifikan untuk mendorong milenial Jatim terus berusaha dengan kerja keras dan profesional.

"Drakor tidak melulu soal cinta dan romansa. Banyak genre lain yang juga punya cerita dan pesan moral yang kuat. Salah satunya ya ini, Start Up," imbuhnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved