Kelemahan Ali Kalora Cs Diungkap Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Masyarakat Bisa Ikut Membantu
Meski cukup lihai menghindari kejaran TNI-Polri, Ali Kalora Cs ternyata punya satu kelemahan. Masyarakat bisa ikut membantu penangkapan. Apakah itu?
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
SURYA.co.id - Meski cukup lihai menghindari kejaran TNI-Polri, Ali Kalora Cs ternyata punya satu kelemahan.
Kelemahan Ali Kalora Cs ini dibeberkan oleh Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, Rabu (23/12/2020).
Bahkan melalui kelemahan tersebut, masyarakat bisa ikut membantu penangkapan para anggota kelompok teroris Ali Kalora dari Mujahidin Indonesia Timur (MIT).

Baca juga: Kehebatan Pesawat Nirawak yang Buru Ali Kalora Cs, Mampu Tembus Kelebatan Hutan, ini 5 Fakta Terbaru
Baca juga: Berita Terbaru Ali Kalora Cs Kini Sedang Diburu Pesawat Nirawak, Panglima TNI Beber Kehebatannya
Kelemahan itu adalah mereka butuh bahan makanan.
Melansir dari VOA Indonesia, Panglima TNI menyebut kelompok teroris Ali Kalora memiliki ketergantungan logistik bahan makanan yang akan selalu mendorong mereka untuk masuk ke wilayah perkampungan.
Pasalnya, hutan pegunungan yang menjadi basis persembunyian kelompok itu tidak menyediakan bahan makanan yang memadai.
Oleh karena itu, Panglima TNI berharap masyarakat yang melihat kehadiran kelompok tersebut agar segera melaporkan kepada aparat.
"Sedikitpun informasi yang ada didapatkan, walaupun mungkin itu dianggap sepele, silakan disampaikan kepada aparat." jelas Hadi Tjahjanto.
Sementara itu, warga Poso berharap kelompok teroris Ali Kalora segera ditangkap dan ditindak tegas.
Sehingga masyarakat bisa mendapatkan rasa aman dan damai.
“Melakukan penanganan gangguan keamanan yang ada di daerah kami, Pak, yang terasa sangat mengganggu aktivitas masyarakat,” ujar Sekretaris Komisariat Daerah (Komda) Alkhairaat Poso, Ibrahim Ismail.
Diburu Pesawat Nirawak
Masih menurut keterangan Panglima TNI, kabar terbaru Ali Kalora Cs kini tak cuma diburu personel TNI-Polri tapi juga diburu oleh pesawat nirawak.
Sekadar informasi, pesawat nirawak atau pesawat tanpa awak merupakan sebuah mesin terbang yang berfungsi dengan kendali jarak jauh.

Baca juga: Aksi Menegangkan Prajurit TNI Amankan Malam Natal di Afrika Tengah, Pemberontak Meneror Pakai Granat
Baca juga: Jenderal Andika Perkasa Kenang Sosok Letjen TNI Herman Asaribab, KASAD: Sangat Melekat di Hati Saya
Dengan begitu, area-area hutan yang sulit dijangkau bisa dipantau menggunakan pesawat nirawak melalui udara.
Menurut Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, pesawat nirawak tersebut mampu mendeteksi suhu tubuh manusia di balik rapatnya vegetasi hutan.
Namun, Hadi mengakui penangkapan teroris itu akan membutuhkan waktu yang tidak sebentar.
“Proses ini memang akan membutuhkan waktu yang lama, tetapi kita profesional karena kita menggunakan hampir tiga lapis.
Yaitu melaksanakan pesawat surveillance, kita mencari di mana targetnya,” papar Hadi.
Pihak aparat, kata Hadi, sedang memantau titik-titik mencurigakan yang ditengarai terkait dengan keberadaan kelompok teroris tersebut.
“Hampir setiap hari kita monitor dan titik-titik (orang -red) itu selalu ditemukan,” tambahnya.
Lebih lanjut Hadi mengatakan, meskipun teknologi mampu mendeteksi pancaran suhu tubuh manusia, tetapi aparat tetap membutuhkan informasi tambahan untuk memastikannya target yang sedang diburu tersebut.
Informasi itu bisa berasal dari laporan warga ataupun dengan mengirimkan personel ke wilayah terkait.
“Agar kita yakin yang selama ini titik itu kita perhatikan memang benar nyata adanya dan kita bisa amankan mereka supaya tidak mengganggu masyarakat,” tukas Hadi.
Perburuan Ali Kalora Cs Diperpanjang
Sementara itu, perburuan Ali Kalora Cs juga akan diperpanjang hingga tahun 2021.
Hal ini diungkapkan oleh Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Rusdi Hartono dalam konferensi pers, Selasa (22/12/2020).
Seperti diketahui, kelompok teroris Ali Kalora dari Mujahidin Indonesia Timur (MIT) saat ini masih tersisa 11 orang.
Sedangkan masa tugas Satgas Tinombala rencananya akan berakhir pada 31 Desember 2020 mendatang.
Polri sempat berencana untuk memperpanjang masa tugas Satgas Tinombala sampai Ali Kalora Cs ditumpas habis.
Dan kini, Polri secara resmi mengumumkan kalau masa tugas Satgas Tinombala akan diperpanjang hingga 2021.
Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Selain KKB, Operasi Nemangkawi di Papua Bakal Sasar Kelompok Kriminal Politik'
Tak tanggung-tanggung, Polri menargetkan 11 anggota kelompok teroris Ali Kalora dapat diringkus tahun depan.
"Tetap kita gelar bersama TNI pada 2021 dengan target 11 orang yang harus diselesaikan.
Dalam arti dituntaskan upaya penegakan hukum. Mudah-mudahan target tersebut dapat tercapai," kata Rusdi.

Baca juga: Dukungan Sandi Rihata untuk Anam, Kuli Bangunan yang Ingin Jadi Anak Buah Jenderal Andika Perkasa
Pada tahun ini, sedikitnya lima operasi terpusat sudah digelar Polri. Kelima operasi itu meliputi, Operasi Aman Nusa II dalam rangka penanganan Covid-19.
Operasi tersebut saat ini sudah memasuki tahap keenam.
Kemudian, Operasi Mantap Praja 2020 dalam rangka pengamanan Pilkada 2020 di 270 wilayah (minus Boven Digoel) dengan rincian 9 provinsi, 224 kabupaten, dan 37 kota.
Selanjutnya, Operasi Tinombala yang berlangsung di Poso, Sulawesi Tengah.(*)