Biodata Taj Yasin Calon Ketua Umum PPP, Putra KH Maimoen Zubair Sekaligus Wakil Gubernur Jateng
Berikut biodata Taj Yasin dan Profil Taj Yasin sosok yang dicalonkan sebagai Ketua Umum PPP, putra KH Maimoen Zubair pada Muktamar XI.
Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Iksan Fauzi
Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Iksan Fauzi
SURYA.co.id - Berikut biodata atau profil Taj Yasin, sosok yang dicalonkan menjadi Ketua Umum PPP.
Diketahui Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tengah melaksanakan Muktamar XI, pada pada 18-21 Desember. Salah satu agendanya adalah pemilihan Ketum PPP yang baru.
Sosok Taj Yasin atau yang akrab disapa Gus Yasin, menjadi salah satu kandidatnya. Ia merupakan putra dari kiai besar Indonesia mediang KH Maimoen Zubair.
Kini, G Yasin bertugas sebagai Wakil Gubernur Jawa Tengah (Jateng) mendampingi Ganjar Pranowo.
Berikut biodata Taj Yasin selengkapnya, dikutip dari berbagai sumber.
Taj Yasin lahir di Rembang, Jawa Tengah pada 2 Juli 1983. Kini ia berusia 37 tahun.
Taj Yasin adalah Wakil Gubernur Jawa Tengah periode 2018–2023.
Karir Politik
Gus Yasin lalu memulai karier politiknya dengan aktif menjadi pengurus PPP di Rembang. Lambat laun ia mulai menduduki jabatan pengurus PPP di DPW Jawa Tengah.
Taj Yasin kemudiam menjadi Anggota DPRD Jawa Tengah dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan yang berasal dari Daerah Pemilihan Jawa Tengah 2 (Kabupaten Kudus, Jepara, Demak).
Ia duduk di Komisi E yang membidangi pengawasan dalam bidang kesra, agama, pendidikan, olahraga, pemuda, dan bidang terkait.
Ia dikenal sebagai anak dari ulama terkenal dari Rembang, Jawa Tengah, KH. Maimun Zubair (1928–2019).
Taj Yasin dianggap sebagai representasi kalangan religius terutama Nahdatul Ulama. Selain itu, ia merupakan salah satu ketua GP Ansor Jawa Tengah.
Sebelum menjadi Wakil Gubernur Jawa Tengah, ia merupakan Anggota DPRD Jawa Tengah periode 2014–2018 dari Partai Persatuan Pembangunan.
Wakil Gubernur Jawa Tengah
Melansir Kompas.com Taj Yasin maju pada Pemilihan umum Gubernur Jawa Tengah 2018 sebagai wakil gubernur dari petahana Ganjar Pranowo dan didukung oleh PDI Perjuangan, PPP, Demokrat, NasDem, Golkar, Hanura, Perindo dan PSI.
Jauh sebelum menjadi pasangan Ganjar Pranowo, ia sebenarnya pernah diajukan sebagai calon wakil gubernur oleh pesaing Ganjar Pranowo, Sudirman Said.
Koalisi Ganjar-Gus Yasin didukung oleh partai pengusung utama PDI-P dan PPP serta Partai NasDem dan Partai Demokrat.
Ketika itu, pasangan Ganjar-Gus Yasin mampu mengungguli penantangnya Sudirman Said-Ida Fauziyah yang diusung Partai Gerindra, PKB, PAN, dan PKS.
Pasangan Ganjar-Gus Yasin memperoleh 58,78 persen suara sedangkan Pasangan Sudirman-Ida memperoleh 41,22 persen suara.
Kehidupan Keluarga
Ia tinggal di Desa Karangmangu RT 04 RW 01, Kecamatan Sarang, Kabupaten Rembang.
Wakil Ketua DPW PPP ini telah menikah dengan Nawal Yasin dan dikaruniai tiga orang anak.
Gus Yasin menempuh pendidikan di Rembang, pendidikan dasar dan menengah di MI Ghozaliyah dan MTs Ghozaliyah.
Selanjutnya ia menempuh pendidikan di MA Al Anwar yang merupakan pondok pesantren asuhan ayahnya.
Selepas lulus dari MA Al Anwar, Gus Yasin menjadi pengajar di sana sejak 2010 hingga sekarang.
Taj Yasin juga pernah berkecimpung di Pelajar Islam Indonesia di Damaskus, Suriah.
Ketua Umum PPP

Melansir Kompas.com, Taj Yasin diprediksi akan berhadap-hadapan dengan Pelaksana Tugas Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa dalam Muktamar XI PPP.
Adapun Muktamar PPP akan berlangsung di Makassar, Sulawesi Selatan. Presiden Joko Widodo dijadwalkan akan hadir secara virtual di Muktamar XI PPP.
Mekanisme pemilihan dilakukan secara musyawarah mufakat dan berlanjut ke voting jika tidak dicapai kesamaan pendapat.
Dengan mempertimbangkan kondisi pandemi Covid-19, PPP menyelenggarakan muktamar secara fisik dan virtual di sepuluh daerah berbeda-beda atau dengan sistem zonasi.
Muktamar XI PPP digelar dengan sistem zonasi untuk menghindari terjadinya kerumunan di tengah pandemi Covid-19.
Peserta yang datang dari wilayah zonasi akan berkumpul di satu kota pada tempat yang telah ditentukan untuk mengikuti pusat pelaksanaan muktamar di Makassar.
Sepuluh kota yang jadi pusat zonasi itu adalah Medan, Padang, Palembang, Serang, dan Bogor. Kemudian, Semarang, Surabaya, Balikpapan, Manado, dan Makassar yang akan terbagi dalam dua zona.
“Semua zonasi itu akan diatur sehingga di dalam satu tempat atau titik pertemuan tidak akan melebihi 170 orang. Meski demikian, kami mendapatkan izin untuk satu titik bisa ditempati sampai 200 orang," kata Sekjen PPP Arsul Sani.