Pilkada Gresik 2020
Biodata Moh Qosim yang Unggul di Pilkada Gresik 2020 Versi Lembaga Survei, Lulusan S3 Untag Surabaya
Inilah profil dan biodata Moh Qosim, calon bupati yang disebut unggul di Pilkada Gresik 2020 menurut hasil survei Alvara Research Center.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
SURYA.co.id - Inilah profil dan biodata Moh Qosim, calon bupati yang disebut unggul di Pilkada Gresik 2020 menurut hasil survei Alvara Research Center.
Dalam survei itu, pasangan Qosim-Alif masih unggul dibanding pasangan Gus Yani-Aminatun.
Survei dilakukan dengan metode kuantitatif melalui wawancara tatap muka dengan metode multistage random sampling.

Baca juga: Update Hasil Pilkada Gresik 2020: Qosim-Alif Sementara Unggul 51,0%, Paslon 2 Menang Versi Internal
Baca juga: Profil dan Biodata Gus Muhdlor yang Klaim Menang Pilkada Sidoarjo 2020, Usia 29 Tahun Karir Moncer
Survei dilakukan dengan metode kuantitatif melalui wawancara tatap muka dengan metode multistage random sampling di seluruh Kecamatan kecuali Bawean, terhadap 452 responden, margin error sebesar 4,7 persen dengan Tingkat Interval Kepercayaan 95 persen.
Pada aspek elektabilitas (keterpilihan), maka diperoleh hasil Mohammad Qosim–Asluchul Alif 49,6 persen dan Fandi Akhmad Yani–Aminatun Habibah 39,8 persen, sementara Belum Memutuskan 10,6 persen.
Lalu, bagaimana dengan hasil real count di www.pilkada2020.kpu.go.id hari ini, Kamis (10/12/2020)?
Qosim-Alif masih kalah tipis dengan Fandi Akhmad Yani–Aminatun Habibah.
Qosim-Alif meraih 48,9 persen atau 221825 suara, sedangkan Fandi Akhmad Yani–Aminatun Habibah mendapat 51,1 persen atau 231503 suara.
Biodata Moh Qosim

Melansir dari kab-gresik.kpu.go.id, Moh Qosim lahir di Lamongan, Jawa Timur pada tanggal 21 Maret 1958.
Moh Qosim saat ini tinggal di Jl. Jawa No.59, Desa Yosowilangun, Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik.
Melansir dari gresikkab.go.id, berikut riwayat pendidikan Moh Qosim:
1. Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif – Tahun 1972
2. PGA – Tahun 1977
3. IKIP Malang – Tahun 1981
4. S2 UNTAG Surabaya – Tahun 1999
5. S3 Program Pasca Sarjana di UNTAG Surabaya
Cara Qosim Mencegah Korupsi
Seperti beberapa calon kepala daerah di kabupaten/kota lain, bagaimana kesiapan Calon Kepala Daerah (cakada) di Gresik untuk berkomitmen tidak korupsi, juga mulai dipertanyakan.
Imron Rosyadi selaku Ketua Tim Kampanye pasangan calon Bupati-Calon Wakil Bupati (Cabup-Cawabup) Gresik, Mohammad Qosim-Asluchul Alif, menjawab komitmen anti korupsi itu.
Imron menegaskan bahwa tim kampanya sendiri yang akan mengawal pasangan Qosim-Alif (QA) untuk tidak korupsi jika terpilih pada Pilkada Gresik 2020.
Artinya, tim pendukung QA akan mencegah pasangan calon itu agar tidak terjebak pemerintahan yang koruptif, dan mencegah agar tidak ada kinerja jajarannya yang berbau korupsi.
Karena Qosim adalah calon petahana, maka program anti korupsi diterapkan dalam birokrasi dan pelayanan.
"Salah satu caranya, dalam pemerintahan yang disiapkan QA di Gresik nanti adalah mengembangkan sistem pelayanan secara online.
Itu salah satu cara membuat tata kelola pemerintahan di Pemkab Gresik yang transparan," kata Imron, Jumat (18/9/2020).
Memilih pelayanan online, kata Imron, bisa menjadi solusi melawan praktik pungli, melalui pendekatan IoT (Internet of Think).
Praktiknya, di OPD akan diberlakukan platform digital sebagai bentuk percepatan layanan publik dan transparansi.
"Sehingga praktik-praktik mal-administrasi dan mal-regulasi oleh oknum makin sulit terjadi, karena sempitnya 'ruang gelap' pelayanan publik oleh pemda dan jajarannya," kata Imron, yang juga Sekretaris DPC PKB Kabupaten Gresik.
lebih lanjut Imron mengatakan, visi-misi QA sudah tertata rapi.
Sehingga programnya berdasarkan tema RKP (Rencana Kerja Pemerintah) Nasional, RKPD (Rencana Kerja Pemerintah Daerah) Provinsi Jawa Timur serta memperhatikan tematik Perencanaan Pembangunan Daerah.
"Kita tuangkan pada dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Gresik. Tahun ke depan telah dirumuskan prioritas pembangunan tematik Kabupaten Gresik.
Yaitu The Smart Livable City Gresik; Kota Cerdas yang layak huni, dengan prioritas pembangunannya," imbuhnya.
Dari program digitalisasi tersebut, ada pengembangan Gresik era digital melalui pemanfaatan dan integrasi teknologi informasi dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, pelayanan publik dan pembangunan sektoral.
"Ada juga pengembangan kemantapan infrastruktur dan konektivitas daerah, serta penguatan perekonomian daerah secara berkelanjutan. Hal ini dalam rangka melanjutkan kepemimpinan Kabupaten Gresik yang religius, sehat, berkelanjutan dan sejahtera untuk semua," katanya.
Ada dua pasangan Cabup-Cawabup Gresik yang mendaftar di KPU, yaitu Qosim-Alif, dan Fandi Akhmad Yani-Aminatun Habibah.(*)