Biodata Yono Sayur Rekan Ali Kalora yang Ditembak Satgas Tinombala, Coba Bunuh Perwira Tinggi Polri

Yono Sayur atau Pak Hiban merupakan rekan Ali Kalora yang ditembak mati Satgas Tinombala pada 10 November 2016 silam. Ini profil dan biodatanya

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
Kontributor Poso Kompas TV/Mansur
Suharyono atau Yono Sayur (samping foto Ali Kalora), merupakan rekan Ali Kalora yang ditembak mati Satgas Tinombala pada 10 November 2016 silam. Profil dan biodatanya ada di artikel ini 

Petugas membalas dengan tembakan dan mengakibatkan satu orang meninggal di lokasi kejadian. Satu lagi kabur ke arah barat daya.

Setelah diidentifikasi, diketahui kalau teroris yang tertembak itu adalah Yono Sayur.

Hasil pengenalan fisik dari jenazah yakni muka bulat, rambut keriting dan ada tanda khusus yaitu dua tato gambar wanita di punggung dan satu tato di kaki.

Dan kini, Ali Kalora menjadi pimpinan MIT dan tengah diburu oleh Satgas Tinombala.

Mereka diduga membantai 4 warga dan membakar rumah di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Jumat (27/11/2020).

Ali Kalora Cs Tak Kunjung Tertangkap

Kabar terbaru Ali Kalora Cs sampai saat ini masih belum tertangkap.

Seperti diketahui, masih ada 11 anggota kelompok teroris Ali Kalora atau Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang masih diburu oleh Satgas Tinombala.

Sedangkan masa tugas Satgas Tinombala rencananya akan berakhir pada 31 Desember 2020 mendatang.

Polri membuka kemungkinan akan memperpanjang masa tugas Satgas Tinombala sampai Ali Kalora Cs ditumpas habis.

Hal itu diungkapkan oleh Karo Penmas Humas Polri Brigjen Awi Setyono, seperti dilansir dari Tribunnews dalam artikel 'Operasi Satgas Tinombala Kemungkinan Akan Diperpanjang Oleh Polri'

"Saya pernah bincang-bincang dengan Asops Kapolri terkait operasi Tinombala. Tapi kita tidak mendahului pimpinan Polri. Dari apa yang kami sampaikan tadi bincang-bincang dengan Asop Kapolri kemungkinan besar akan kita perpanjang," kata Brigjen Awi di Mabes Polri, Jakarta, Senin (8/12/2020).

Namun demikian, pihaknya masih menunggu keputusan resmi dari petinggi Polri.

"Karena memang DPOnya belum ketangkap masih ada DPO kemarin kita sampaikan DPO 11 orang.

Tapi tetep nanti kita tunggu keputusannya dari pimpinan," pungkasnya.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved