Penanganan Covid

Enam Fakta Vaksin Sinovac, Pemerintah Anggarkan Rp 35 Triliun Untuk Vaksinasi

Simak enam fakta vaksin Sinovac yang telah diterima oleh pemerintah berikut ini, anggaran vaksinasi capai 35 T

Penulis: Abdullah Faqih | Editor: Iksan Fauzi
Tribunnews.com
Enam Fakta Vaksin Sinovac yang telah diterima pemerintah 

Penulis: Abdullah Faqih | Editor: Iksan Fauzi

SURYA.co.id, - Simak enam fakta vaksin Sinovac yang telah diterima oleh pemerintah berikut ini, anggaran vaksinasi capai 35 T, Selasa (8/12/2020). 

Pemerintah telah menerirma vaksin Sinovac berjumlah 1,2 juta dosis yang telah melewaji tahap uji klinis di Kota Bandung.

Seperti diketahui, vaksin Sinovac telah didatangkan oleh pemerintah sejak bulan Agustus lalu dan telah tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Minggu, (6/12/2020) lalu.

Vaksin Sinovac saat berada di Bandara Soekarno Hatta, Minggu (6/12/2020) silam
Vaksin Sinovac saat berada di Bandara Soekarno Hatta, Minggu (6/12/2020) silam (Kompas.com)

Vaksin sebanyak 1,2 juta dosis ini merupakan jenis vaksin yang siap suntik.

Beriut enam fakta vaksin Sinovac yang didatangkan oleh pemerintah.

Didatangkan Sebanyak 1,2 Juta Dosis, Target 3 Juta Dosis

Dari 3 juta dosis vaksin Sinovac yang ditargetkan, baru datang 1,2 juta dosis.

Sisanya sebanyak 1,8 juta dosis akan datang pada akhir Desember 2020 atau awal Januari 2021.

Mengutip dari Kompas. Selain 3 juta dosis vaksin Covid-19, sebanyak 15 juta dosis vaksin dalam bentuk bahan baku juga akan segera didatangkan.

Direktur Utama PT Bio Farma Honesti Basyir mengatakan, vaksin tersebut akan didatangkan pada bulan Desember 2020 ini.

"Setelah kedatangan vaksin perdana, selanjutnya berturut-turut kami akan kembali mendatangkan di bulan Desember sebanyak 15 juta dosis dalam bentuk bahan baku," ujar Honesti dalam konferensi pers secara daring, Selasa (8/12/2020).

Ia juga mengatakan sebanyak 30 juta dosis bahan baku vaksin juga akan datang pada Januari 2021.

Honesti menjelaskan, saat ini Bio Farma juga akan fokus pada penyebaran vaksin Covid-19 untuk masyarakat.

Oleh karena itu, pihaknya juga akan melakukan berbagai persiapan untuk pendistribusian setelah mendapat izin penggunaan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

637 M untuk Vaksin Sinovac, Total Anggaran Vaksinasi 35 T

Menteri Keuangan, Sri Mulyani mengatakan pemerintah mencadangkan anggaran Rp 35,1 triliun pada tahun 2020 untuk vaksin dan program vaksinasi.

Hal tersebut dikatakan Sri Mulyani dalam Konferensi Pers, Senin (7/12/2020).

Menteri Keungan Sri Mulyani ungkapkan anggaran yang disiapkan dalam rangka vaksinasi.
Menteri Keungan Sri Mulyani ungkapkan anggaran yang disiapkan dalam rangka vaksinasi. (TRIBUNNEWS)

Selain anggaran tahun 2020 yang sudah dicadangkan, pemerintah juga sudah menganggarkan di tahun 2021 sebesar

- Rp 18 triliun untuk pengadaan vaksin.

- Rp 3,7 triliun untuk antisipasi imunisasi atau program vaksinasi.

- Rp 1,3 triliun untuk pembelian sarana dan prasaran seperti Laboratorium Litbang dan PCR.

Anggaran tersebut bagian dari anggaran penanganan Covid-19 yang totalnya mencapai Rp 60,5 triliun.

Pengadaan direncanakan akan berjalan selama beberapa tahun dari tahun 2020, 2021 dan 2022 disesuaikan dengan kebutuhan.

Untuk vaksin Sinovac yang telah masuk ke Indonesia, jumlahnya sebanyak 1,2 juta dosis vaksin.

"Tahun 2020 Kemenkes telah membelanjakan Rp 637,3 miliar untuk pengadaan vaksin yaitu yang untuk 3 juta vaksin dari Sinovac dan 100.000 dari Cansino," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam konferensi pers, Senin (7/12).

"Vaksinasi akan dilaksanakan berdasarkan kriteria dan prioritas penerima vaksin yang sudah disampaikan Menkes, yaitu dari sisi prioritas wilayah, penerima vaksinnya, jadwalnya, dan tahapan pemberian vaksinnya," katanya.

Nama dan produsen

Vaksin ini disebut dengan nama CovidVac dan diproduksi oleh perusahaan bioteknologi asal China, yang bermarkas di Beijing, Sinovac Biotech Ltd.

Perusahaan yang satu ini memang fokus pada bidang riset, pengembangan, pembuatan hingga komersialisasi vaksin-vaksin untuk mencegah terjadinya penularan penyakit pada manusia.

Harga vaksin Sinovac

Mengutip Kompas.com (13/10/2020), Bio Farma menetapkan harga per dosis vaksin Sinovac ini sekitar Rp 200.000.

"Harganya tidak akan memberatkan pemerintah. Kisaran harganya Rp 200.000," kata Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir.

Harga ini, disebut lebih murah daripada vaksin sejenis yang dipasarkan di China dengan harga 29,75 dollar Amerika Serikat atau lebih dari Rp 400.000 per dosisnya.

Cara kerja

Melalui uji klinis yang telah dilakukan di sejumlah negara, CoronaVac yang dibuat dari virus Sars-CoV-2 nonaktif ini bekerja dengan cara memicu respons kekebalan tubuh dengan cepat.

Namun demikian, mengutip Kontan, Senin (7/12/2020), antibodi yang dihasilkan oleh vaksin ini di dalam tubuh tidak lebih banyak dari antibodi yang berhasil terbentuk pada orang yang telah pulih dari Covid-19.

Ini berdasarkan publikasi Sinovac pada 18 November 2020 terkait dengan hasil uji klinis mereka.

Meski tidak sebanyak itu, akan tetapi antibodi yang dihasilkan dengan vaksinasi menggunakan vaksin ini disebut sudah cukup, berdasarkan studi praklinis yang dilakukan terhadap kera.

Efek samping

Ketua Tim Uji Klinis Vaksin Covid-19 Sinovac di Indonesia, Prof Kusnadi menyebut vaksin dapat dikatakan aman, karena tidak terjadi hal-hal yang merugikan pada relawan yang menerima vaksinasi.

Efek samping ditemukan namun dalam skala kecil dan tingkat ringan pada sebagian sukarelawan.

Sementara itu, dikutip dari Kompas.com (22/7/2020), Manajer Lapangan Tim Penelitian uji klinis vase 3 vaksin Sinovac, dr Eddy Fadliana menyebut efek samping yang ditemukan misalnya berupa nyeri di tempat suntikan (20-25 persen relawan).

"Fase satu dan fase dua menunjukkan tingkat keamanan cukup tinggi. Pada fase satu dan dua tidak timbul demam, hanya reaksi lokal nyeri di tempat suntikan tadi," kata Eddy.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved