Kabar Terbaru Gunung Semeru Meletus, Ini Himbauan PVMBG Bagi Warga dan Wisatawan

Berikut himbauan untuk warga dan wisatawan, terkait kabar terbaru Gunung Semeru meletus. Salah satunya jaga jarak aman menurut PVMNG.

Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Adrianus Adhi
surya.co.id/tony hermawan
Ilustrasi Kabar Terbaru Gunung Semeru Meletus, Ini Himbauan PVMBG Bagi Warga dan Wisatawan 

Cuaca cerah hingga hujan, angin lemah hingga kencang ke arah utara, timur laut, timur, selatan, barat daya dan barat juga terjadi di gunung api tersebut dan sekitarnya.

Suhu udara sekitar juga tercatat bervariasi yaitu sekitar 19-32 derajat celcius.

Erupsi Gunung Semeru yang terjadi terus-menerus, menghasilkan kolom erupsi berwarna kelabu dengan tinggi maksimum 500 meter dari atas kawah atau puncak.

2. Guguran batu

Guguran batu dari arah puncak pernah terjadi di Gunung Semeru, tetapi tidak berlangsung menerus sejak 19 Oktober 2020.

Namun, pada tanggal 28 November 2020, terjadi kenaikan jumlah guguran secara signifikan dan diikuti oleh kejadian awan panas guguran yang berasal dari ujung lidah lava, dengan jarak luncur maksimum 1 kilometer ke sektor tenggara lereng.

Pantauan PVMBG juga mencatat, pada Selasa, 1 Desember 2020, mulai pukul 01.23 WIB, teramati awan panas guguran dari kubah puncak, dengan jarak luncur 2 hingga 11 kilometer ke arah Besok Kobokan di sektor tenggara dari puncak Gunung Semeru.

3. Kegempaan

Jumlah dan jenis gempa di gunung api yang satu ini juga terekam oleh PVMBG.

Selama periode 1 Oktober hingga November 2020, gempa letusan dengan rata-rata 40 kejadian per hari tercatat yang paling mendominasi kejadian di Gunung Semeru.

Sementara, pada 20 November gempa letusan gunung cenderung menurun, dan terjadi kenaikan pada jumlah gempa guguran.

Sedangkan, gempa hembusan terjadi rata-rata 100 kejadian per hari, dan gempa-gempa vulkanik berupa gempa vulkanik dalam, vulkanik dangkal dan tremor terekam dengan jumlah sangat rendah.

4. Kejadian meletus 1 Desember 2020

Pengamatan visual PVMBG menunjukkan, adanya kenaikan jumlah gempa guguran dan beberapa kali awan panas guguran terjadi di Gunung Semeru.

"Kenaikan ini diakibatkan oleh adanya ketidakstabilan kubah lava di bagian puncak," tulis PVMBG KESDM.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved