DPRD Jatim
Pemerintah Pusat Dukung Proyek Pansela, di Jatim 301,18 Km Belum Rampung, ini Target DPRD Jatim
Komisi D DPRD Jawa Timur optimistis pembangunan Jalur Lintas Salatan (JLS) atau Pantai Selatan (Pansela) dapat segera diselesaikan.
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Parmin
Pada prinsipnya, pemerintah pusat juga ingin memastikan bahwa jalan yang telah dibangun dapat mengungkit ekonomi setempat.
Sehingga, perlu adanya kajian matang oleh pemerintah setempat untuk memetakan potensi daerah yang bisa diangkat.
Misalnya, produk pertanian, pariwisata, atau lainnya. Sebab, banyak daerah yang telah membuka jalan baru namun tak kunjung mendatangkan investor.
"Kami harap bukan sekadar rencana pengembangan kawasan. Namun, perlu realitas yang bisa mendatangkan investor sehingga mau menanamkan investasi di daerah setempat," katanya.
Di forum yang sama, Ketua Komisi D DPRD Jatim Kuswanto berharap pemerintah pusat bisa segera ambil bagian penyelesaian proyek tersebut. Mengingat, masih besarnya sisa jalan yang harus dituntaskan.
Panjang Jalur Pansela di Jawa Timur mencapai 684,31 km yang dimulai sejak 2002.
Namun, dari jumlah tersebut masih menyisakan 301,18 km yang belum selesai dikerjakan.
Saat ini, 86,48 km di lot 6,7,8, dan 9 sedang dikerjakan dan dananya berasal dari pinjaman Islamic Development Bank (IDB).
"Jadi yang belum tersentuh 214,70 KM. Kemudian 47,19 KM belum dibebaskan," kata Politisi Demokrat ini.
Anggaran yang dibutuhkan Rp4,784 triliun. "Kami terus mendorong selesainya proyek ini dan akan menjadi landmark yang akan kami persembahkan kepada masyarakat Jatim di pesisir selatan ketika kami selesai menjabat di 2024," katanya.
Wakil Ketua DPRD Jatim Anik Maslachah menyebut pansela menjadi pengungkit untuk mengurangi disparitas di Jatim. Mengingat, saat ini industri hanya terpaku di enam daerah besar dari total 38 kabupaten/kota di Jatim.
Yakni, Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Mojokerto, Pasuruan dan Kediri.
"Satu hal yang menyebabkan disparitas tinggi adalah pembangunan infrastruktur jalan masih mengalami hambatan," kata Anik.
Total jalur Pansela paling banyak belum selesai penanganannya ada di Kabupaten Trenggalek sepanjang 39,57 KM, di Kabupaten Tulungagung sepanjang 21,4 KM, Kabupaten Malang sepanjang 4,4 KM, Kabupaten Jember sepanjang 56,4 KM, dan Kabupaten Banyuwangi sepanjang 19,10 KM.