Pemkot Surabaya

10 Tahun Wali Kota Risma: Terus Kembangkan Pendidikan Gratis hingga Pemerataan Mutu

Selama 10 tahun memimpin Surabaya, Walikota Tri Rismaharini konsisten menyediakan aksesibilitas pendidikan yang mudah dan murah.

Penulis: Adrianus Adhi | Editor: Parmin
foto: humas pemkot surabaya
Walikota Risma dalam sebuah acara dengan para siswa. Foto diambil saat sebelum pandemi. 

Selain itu, sejak awal kepemimpinannya, Wali Kota Risma juga fokus mendorong pemerataan
mutu pendidikan di semua wilayah Surabaya, hingga lahirlah waktu itu sekolah kawasan.

Jadi, saat nasional ramai menerapkan zonasi, di Surabaya sudah menerapkan sekolah kawasan sejak beberapa tahun silam.

Konsep zonasi dan sekolah kawasan ini sebenarnya tidak jauh berbeda, karena memang pemerintah pusat banyak mengadopsi dari sekolah kawasan yang ada di Surabaya.

Nah, untuk mendukung konsep sekolah kawasan dan mendorong pemerataan mutu pendidikan,
sejak awal Wali Kota Risma banyak melakukan pembangunan sekolah, baik pembangunan
sekolah baru maupun rehabilitasi gedung sekolah.

Mulai tahun 2010-2020, pemkot sudah membangun 4 SD baru dan 20 SMP baru.

Sedangkan rehabilitasi gedung sekolah selama 10 tahun terakhir ini sebanyak 1.679 gedung, baik SD maupun SMP.

“Ini visioner sekali. Pembangunan sekolah baru supaya lebih dekat dengan warga, sehingga tidak
ada biaya transportasi dan mengurangi beban lalu lintas," ujar Supomo.

Sedangkan sekolah yang direhabilitasi hingga menjadi sekolah bertingkat, juga sangat visioner, supaya anak-anak lebih kuat fisiknya dan mempunyai ruang publik yang luas sehingga mereka bisa berekspresi.

"Makanya jangan heran kalau baru masuk Surabaya sudah menemui sekolah bagus dan bertingkat. Bahkan, sekarang sudah tidak ada lagi sekolah pinggiran dan tengah kota, semuanya sama-sama
berkembang,” ujarnya.

Terobosan yang visioner lainnya adalah merger sekolah dalam rangka efisiensi.

Selama 10 tahun terakhir ini, ada sebanyak 372 sekolah yang di-merger. Ini menjadi langkah solutif untuk efisiensi, sehingga kebutuhan anggarannya bisa lebih hemat dan kebutuhan gurunya juga bisa tercukupi.

“Bahkan, di masanya Bu Risma ini cabang-cabang dinas pendidikan juga dihapus, dulu ada 31 cabang dinas karena dulu kecamatan,” imbuhnya.

Supomo memastikan sangat banyak terobosan dan inovasi Wali Kota Risma di bidang
pendidikan, termasuk peningkatan kualifikasi, kompetensi dan kesejahteraan guru, baik swasta
maupun negeri.

Bahkan, demi meningkatkan kompetensi guru itu, Wali Kota Risma mengirimkan guru-guru itu magang ke luar negeri.

“Selama ini, kita juga terus mewadahi berbagai potensi dan bakat anak melalui pelajar pelopor, peneliti belia, siswa berprestasi dan berbagai program lainnya,” tegasnya.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved