Berita Tulungagung
Dendam dan Cinta Tak Kesampaian, Budi Bunuh Istri Gus Nuril di Tulungagung, Begini Kisahnya
Dendam dan cinta tak kesampaian membuat Budi melampiaskan semuanya kepada Ni'ma. Seminggu sebelumnya saya sudah mengamati kebiasaan mereka.
Penulis: David Yohanes | Editor: Anas Miftakhudin
Ketika olah TKP berlangsung, polisi hanya menemukan tiga gigi.
Dalam kondisi korban tak berdaya, Budi bukannya belas kasihan.
Ia justru mengambil tang besar dan dipukulkan bertubi-tubi ke leher.
Alat terakhir inilah yang membuat korban meninggal dunia.
Ketika peristiwa berlangsung, keluarga tersangka sempat mendengar teriakan korban. Namun keluarga tersangka tidak keluar untuk mencari tahu apa yang terjadi.
Seorang petugas yang tak mau disebut namanya mengatakan, malam itu anggota Buser langsung menyisir lokasi.
Salah satu yang dimintai keterangan adalah orang tua Budi.

Mereka mengaku mendengar teriakan korban, namun tidak berani mendatangi sumber suara.
Polisi curiga kepada Budi, karena meski suasana sangat ramai ia tetap diam di dalam kamarnya.
"Malam itu kan banyak orang yang melihat ke TKP, polisi juga banyak.
Tapi dia ini tetap di dalam kamarnya," ucap sumber ini.
Polisi kemudian menangkap Budi sebelum subuh, Jumat (20/11/2020).
Polisi juga sempat membawa kedua orang tua tersangka Budi untuk dimintai keterangan.
Penyidik menetapkan Budi sebagai tersangka tunggal, dan akan menjeratnya dengan pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana, dengan ancaman 20 tahun penjara.
Sementara itu, di lingkungan tempat tinggalnya, Ni’ma dan suami dari kalangan orang terhormat.
Mereka berasal dari keturunan kiai, sehingga suaminya, Nuril Huda (50) dipanggil Gus (panggilan kehormatan untuk anak aki-laki kiai).