Mereka Dukung Mayjen TNI Dudung Abdurachman Copot Baliho Rizieq Shihab, dari Kapolda hingga Artis

Mereka yang dukung Mayjen TNI Dudung Abdurachman copot baliho Rizieq Shihab beragam, mulai dari Kapolda Metro Jaya hingga artis. 

Editor: Musahadah
youtube/instagram
Mayjen TNI Dudung Abdurachman Perintahkan Copot Spanduk Rizieq Shihab. Ini daftar mereka yang dukung Mayjen TNI Dudung Abdurachman copot baliho Rizieq Shihab. 

SURYA.CO.ID - Langkah Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman memerintahkan pencopotan baliho Rizieq Shihab mendapat dukungan sejumlah pihak. 

Mereka yang dukung Mayjen TNI Dudung Abdurachman copot baliho RIzieq Shihab beragam, mulai dari Kapolda Metro Jaya hingga artis. 

Meski demikian, langkah Mayjen TNI Dudung Abdurachman juga banyak diprotes, baik dari FPI maupun pihak-pihak yang sepaham. 

Seperti diketahui, Mayjen TNI Dudung Abdurachman menjadi sorotan setelah mengaku memerintahkan jajarannya mencopot spanduk dan baliho pemimpin front pembela islam (FPI) Rizieq Shihab

Video detik-detik spanduk dan baliho Rizieq Shihab diturunkan viral di media sosial.     

"Ada berbaju loreng menurunkan baliho Habib Rizieq, itu perintah saya," kata Dudung menjawab pertanyaan wartawan seusai apel pasukan di Monas, Jakarta Pusat, Jumat (20/11/2020).

Baca juga: Alasan Wapres Maruf Amin Mau Bertemu Rizieq Shihab hingga Memicu Pro Kontra dan Trending Twitter

Baca juga: Rekam Jejak Mayjen TNI Herman Asaribab Wakil Baru Jenderal Andika Perkasa, Ini Riwayat Jabatannya

Dudung menjelaskan, awalnya sejumlah petugas Satpol PP sudah menurunkan baliho yang dipasang tanpa izin itu.

Namun, pihak FPI justru kembali memasang baliho-baliho tersebut.

Oleh karena itu, TNI turun tangan.

"Ini negara hukum, harus taat kepada hukum, kalau pasang baliho itu udah jelas ada aturannya, ada bayar pajaknya, tempatnya sudah ditentukan. Jangan seenaknya sendiri, seakan-akan dia paling benar, enggak ada itu," kata Dudung.

Dudung pun memastikan operasi untuk menurunkan baliho Rizieq masih akan terus berlanjut.

"Dan ini akan saya bersihkan semua, tidak ada itu baliho yang mengajak revolusi dan segala macam," katanya.

Berikut pihak-pihak yang mendukung Mayjen TNI Dudung Abdurachman

1. Kapolda Metro Jaya

Kapolda Jatim Irjen Pol M. Fadil Imran di Gedung Mahameru Mapolda Jatim, Rabu (19/8/2020).
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M. Fadil Imran di Gedung Mahameru Mapolda Jatim, Rabu (19/8/2020). (tribun jatim/samsul arifin)

Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Fadil Imran, mendukung langkah Pangdam Jaya, Mayjen TNI Dudung Abdurachman yang mencopot baliho pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab.

"Saya dukung apa yang dilakukan Pangdam Jaya," kata Fadil di Polda Metro Jaya, Jumat (20/11/2020).

Fadil mengklaim pencopotan baliho Rizieq itu baik untuk negara. Menurutnya, pemasangan spanduk atau baliho juga memiliki aturan sendiri.

"Itu melanggar perda, memasang spanduk itu ada aturannya, harus ada izinnya dan harus bayar pajak," ujarnya.

Fadil baru resmi menjabat Kapolda Metro Jaya menggantikan Inspektur Jenderal Nana Sudjana. Sebelumnya ia menjabat Kapolda Jawa Timur.

Adapun Nana dicopot lantaran dinilai tidak mampu menegakkan aturan soal protokol kesehatan karena membiarkan kerumunan acara Rizieq di kawasan Petamburan, Jakarta Pusat.

Fadil menegaskan bahwa prinsip keselamatan rakyat merupakan hukum tertinggi. Prinsip itu akan ia terapkan dalam penegakan protokol kesehatan Covid-19.

"Terkait perkembangan situasi saat ini, perkembangan Covid-19 saat ini, prinsip saya satu lex populi suprema lex esto, keselamatan masyarakat adalah hukum yang tertinggi," kata Fadil.

Prinsip kedua, kata Fadil, Polri adalah pelindung dan pengayom masyarakat. Atas dasar itu, lanjutnya, Polri mesti hadir menyelamatkan jiwa masyarakat.

"Jadi siapapun yang akan mengganggu keselamatan jiwa masyarakat saya akan lakukan penegakan hukum yang tegas," ujarnya.

Fadil menuturkan pihaknya akan melakukan upaya preventif kepada para pelanggar protokol kesehatan di ibu kota.

"Jadi penegakan hukum akan saya dahului dengan pencegahan keras," ucap Fadil.

2. Gubernur Lemhanas 

Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo setuju dengan tindakan Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurrachman yang memerintahkan prajuritnya menurunkan baliho bergambar Rizieq Shihab.

Agus mengatakan, harus ada yang berani melawan Rizieq Shihab, karena menurutnya apa yang dikatakan Rizieq Shihab terhadap negara, pemerintah, dan khususnya TNI, sudah keterlaluan.

"Secara politis saya setuju, harus ada yang berani melawan Habib Rizieq."

"Karena apa yang dia katakan itu sudah keterlaluan, terutama kepada TNI."

"Jadi secara politik, harus ada yang bisa melawan dia, dan itu ditunjukkan oleh Pangdam Jaya beserta anak buahnya," kata Agus ketika dihubungi Tribunnews, Jumat (20/11/2020).

Namun demikian, kata Agus, secara kewenangan TNI tidak berwenang menurunkan baliho atas dasar menyalahi aturan ketertiban umum dan hukum.

Agus mengatakan, tindakan tersebut seharusnya dilakukan oleh Satpol PP atau Kepolisian, karena kedua institusi tersebut bertugas menegakkan hukum.

Ia menilai tugas Kepolisian adalah melakukan tugas politik dari otoritas politik di daerah.

"Harusnya polisi itu melaksanakan keputusan politik dari otoritas politik di daerah, karena polisi itu adalah penegak hukum dan kamtibmas di daerah," tutur Agus.

Namun demikian, kata Agus, salah kewenangan tersebut berasal dari belum tertatanya institusi-institusi aparatur negara.

"Negara ini akan begini terus, kacau terus, salah kewenangan terus."

"Secara kewenangan memang tentara tidak punya kewenangan untuk menurunkan baliho. Tugas tentara itu perang," tegas Agus.

3. IPW

Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane dalam diskusi bertamakan Jelang Debat Siapa Hebat di Jakarta, Sabtu (12/1/2019).
Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane dalam diskusi bertamakan Jelang Debat Siapa Hebat di Jakarta, Sabtu (12/1/2019). ((KOMPAS.com/CHRISTOFORUS RISTIANTO ))

Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane misalnya, mengapresiasi dan mendukung aksi prajurit TNI yang menurunkan spanduk, banner dan baliho Habib Rizieq atau Rizieq Shihab.

Neta S Pane berharap jajaran Kodam Jaya segera membersihkan semua baliho Habib Rizieq yang dipasang tanpa izin itu.

Kendati demikian, reaksi berbeda ditunjukkan oleh anggota DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra, Fadli Zon yang malah mempertanyakan kewenangan Pangdam Jaya.  

"Selain itu IPW mendukung manuver TNI di wilayah sipil di Petamburan atau di sekitar markas FPI pimpinan Rizieq.

IPW menilai pencabutan poster-poster itu seharusnya dilakukan Satpol PP bersama Polri," kata Neta kepada Wartakotalive (grup SURYA.co.id), Jumat (20/11/2020).

Sesuai ketentuan Perda, semua pemasangan spanduk, poster, dan baliho, harus memiliki izin dan tidak boleh dipasang seenaknya.

"Namun Satpol PP dan Polri tidak berani mencabut baliho baliho Rizieq."

"Sebab itu IPW memberi apresiasi kepada Pangdam Jaya yang sudah memerintahkan anggotanya mencabuti baliho Rizieq tersebut," ujar Neta.

"Begitu juga dengan manuver TNI di wilayah Petamburan, IPW menilai hak ini harus dilakukan TNI untuk mengantisipasi situasi ketahanan negara dan keutuhan NKRI," tuturnya.

Menurut Neta, Rizieq Shihab sudah beberapa kali bermanuver yang bisa mengganggu keutuhan NKRI.

"Di antaranya jika datang ke Indonesia Rizieq mengatakan akan memimpin revolusi seperti di Iran."

"Kemudian Rizieq memberi ancaman 'memenggal kepala' dan lainnya," papar Neta.

Meskipun itu hanya ancaman kosong, menurut Neta, mengingat massa FPI cenderung radikal dan dari masyarakat bawah, ucapan Rizieq Shihab itu bisa berpotensi memicu kekacauan dan gangguan keamanan serta mengganggu keutuhan NKRI.

"Ucapan dan ancaman Rizieq itu makin riuh tatkala poster dan baliho Rizieq terlihat di mana-mana dan tanpa izin."

"Sehingga terkesan Rizieq dan orang orangnya seakan tidak tersentuh hukum," paparnya.

Ironisnya, menurut Neta, dalam situasi ini jajaran kepolisian hanya berdiam diri.

Manuver Rizieq Shihab yang melakukan kerumunan massa di tengah pandemi Covid-19, dibiarkan begitu saja oleh pihak kepolisian.

"Akibatnya Rizieq bebas bermanuver mulai dari saat tiba di bandara Soetta, di rumahnya di Petamburan, dan di puncak Bogor."

"Bebasnya Rizieq bermanuver seakan menggambarkan tidak adanya aparatur negara yang berani menghadapi Ketum FPI itu," ucap Neta.

Negara, kata Neta, sepertinya kalah dan tak berdaya menghadapi manuver Rizieq Shihab.

"Dalam situasi ini sangat wajar jika TNI turun tangan mengambil alih pengendalian situasi."

"Dengan melakukan manuver di sekitar wilayah Petamburan dan memerintahkan anggotanya mencabuti baliho Rizieq."

"Semua ini dilakukan TNI demi keutuhan NKRI dari ancaman dan manuver Rizieq maupun FPI."

"Manuver TNI di sekitar Petamburan dan pencabutan baliho Rizieq ini, sekaligus menunjukkan bawah negara tidak boleh kalah pada pihak-pihak yang bermanuver ingin mengacaukan atau merusak keutuhan NKRI," bebernya.

4. Nikita Mirzani

Artis Nikita Mirzani turut buka suara terkait pencopotan baliho Rizieq Shihab oleh Pangdam Jaya.

Melalui akun instagram pribadinya, Niki, sapaan karibnya,  melayangkan dukungan terhadap upaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman yang menginstruksikan pencopotan baliho Imam Besar FPI itu.

"Hidup NKRI Harga Mati," tulis Nikita Mirzani dengan huruf kapital dalam unggahan tersebut.

Dukungan NIkita juga diwujudkan dengan mengunggah kembali pidato Pangdam Jaya terkait pencopotan baliho Rizieq Shihab.

Baliho Rizieq Shihab Diturunkan

Video sejumlah orang menurunkan poster besar Habib Rizieq Shihab juga viral di media sosial.

Terdapat sejumlah akun Instagram yang membagikan video ini, seperti @brigade.nu.

Unggahan tersebut terlihat ada sejumlah orang berseragam tengah menurunkan baliho bergambar Imam Besar FPI tersebut.

@brigade.nu menuliskan keterangan:

Sekali lagi terimakasih untuk bapak aparat TNI, polri dan satpol PP yg sudah menertibkan baliho² tsb.

Untuk heker pager doyong terimakasih juga sudah banyak membantu berkembangnya akun brigade.nu dalam menampilkan kebenaran yg selalu kalian tentang...

Memayu hayuning Bawono,ambrasto Dur hangkoro...

Tidak mungkin juga saya menanggapi satu persatu para pencaci nu..

Untuk video yg lebih jelas, sahabat² semua bisa cek di @sailendra.utama ...

Selamat pagi dan selamat beraktifitas... (tribunnews/wartakota)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Dukung Tindakan Pangdam Jaya Copot Baliho Rizieq, Irjen Fadil: Memasang Spanduk Harus Ada Izinnya

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved