Berita Jember
Begini Cara Orang Tua di Jember Bakar Bayi yang Baru Dilahirkan, Ditumpuki Kayu Disiram Minyak Tanah
Sebelum bayi di bakar, pelaku yang diduga dua orang itu menumpuk kayu yang dipungut dari sekitar lokasi. Tubuh ditengkurapkan disiram minyak tanah.
Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Anas Miftakhudin
SURYA.co.id | JEMBER - Beberapa fakta baru telah dikantongi penyidik kepolisian terkait penemuan bayi yang baru lahir dibakar orang tuanya di Desa Sebanen, Kalisat, Jember, Rabu (18/11/2020).
Ketika olah TKP berlangsung, penyidik menemukan ceceran minyak tanah di lokasi.
Begitu pula, sisa pembakaran kayu juga masih menyengat bau minyak tanah.
Di TKP juga ditemukan sepasang sandal jepit warna krem terkena lumpur.
Diperkirakan sandal jepit dengan ukuran sedang itu milik wanita. Lumpur yang menempel di sandal, ditengarai akibat kakinya tercebur saluran dekat sungai.
Baca juga: Tragis Bayi Baru Lahir di Jember Dibuang dan Dibakar Orang Tuanya di Barongan Bambu, Tubuhnya Gosong
Baca juga: Tega Amat Ibu Ini, Bayi Perempuan Baru Lahir Plus Ari-ari Dimasukkan Karung, Dibuang di Kebun
Baca juga: Baru Lahir Bayi Dibuang, Dikerubuti Puluhan Biawak, Kaki Kiri Orok Sampai Hilang
Sandal sampai tertinggal, pelaku nampaknya tergopoh-gopoh meninggalkan lokasi saat api membesar.
Berdasarkan pengamatan di lapangan, sebelum bayi di bakar, pelaku yang diduga dua orang itu menumpuk kayu yang dipungut dari sekitar lokasi.
Setelah kayu tertumpuk cukup banyak, bayi ditengkurapkan dan bagian punggung juga diberi kayu.
Minyak tanah yang sudah disiapkan, ditumpahkan secara merata terutama di bagian tubuh bayi dan sisi-sisi kayu.
Bayi yang usianya masih sehari, karena tali pusarnya masih lengkap sebelum dibakar diduga dihabisi lebih dulu.
Begitu korek api dinyalakan dan dilempar ke tumpukan kayu, tubuh mungil bayi langsung tersambar api.
Bersamaan dengan membesarnya api, pelaku langsung kabur, hingga sandal yang dikenakan orang tua bayi tertinhgal di lokasi.
Dugaan sementara, bayi dibakar pada malam hari. Kondisi lokasi saat malam hari cukup sepi dan cukup jauh dari permukiman warga.
Kapolsek AKP Sukari, pihaknya tengah bekerja sama dengan bidan desa di Desa Sebanen, Kecamatan Kalisat dan sekitarnya.
"Tujuannya mendata siapa saja wanita yang hamil di desa itu dan desa sekitar lokasi," jelasnya.