Berita Lamongan

Warga Lamongan Produksi Tas-Tas Cantik, Tak Menyangka Berasal dari Sampah Plastik

Selain berbagi dengan sesama, menurut Rulik, warga juga prihatin dengan banyaknya sampah plastik yang ada di tepi pantai Pantura Lamongan.

Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Deddy Humana
surya/hanif manshuri
Para pemudi Desa Brengkok, Kecamatan Brondong mengerjakan tas kerajinan berbahan sampah plastik yang dikumpulkan di pantai, Jumat (6/11/2020). 

SURYA.CO.ID, LAMONGAN - Sampah plastik menjadi polusi paling menyulitkan bagi lingkungan terutama ekosistem laut, karena butuh ribuan tahun untuk terurai. Kreativitas warga Lamongan yang menyulap sampah plastik menjadi berbagai bentuk kerajinan tangan cantik, merupakan salah satu cara mengurangi polusi laut itu.

Beberapa pemudi di Desa Brengkok, Kecamatan Brondong telah menyibukkan diri dengan mengumpulkan berbagai sampah dari plastik dari pantai. Ini merupakan upaya menyelamatkan lingkungan, dan kemudian menjadikannya tas, dompet atau kantong untuk pakaian.

Hasilnya mengagumkan, tas-tas dan dompet karya warga Brengkok itu sangat bagus karena dipadukan dengan estetika tertentu. Apalagi ketika diposting dan dipasarkan lewat media sosial (medsos), tidak ada yang menyangka bahwa semua itu berbahan sampah plastik.

"Selama pandemi Covid -19, masyarakat merasakan penurunan pendapatan. Melalui sampah yang telah kami olah ini, kami ingin berbagi dengan sesama," kata Rulik Puspita Sari, salah seorang warga Brengkok, bersama-sama rekan-rekannya saat membuat tas, Jumat (6/11/2020).

Selain berbagi dengan sesama, menurut Rulik, warga juga prihatin dengan banyaknya sampah plastik yang ada di tepi pantai Pantura Lamongan.

Kerajinan tas berbahan botol plastik ini mereka awali dengan mencari sampah di pinggir pantai dan memasukkannya ke dalam karung. Sampah-sampah yang terkumpul, kemudian dipilah sesuai bahan yang dapat digunakan untuk kerajinan.

Sampah ini menjadi kerajinan bernilai tinggi karena berasal dari bekas gelas air mineral dan tutup botol. Warga mampu merubah sampah-sampah ini menjadi sebuah tas atau dompet yang cantik.

Untuk menambah unik dan cantiknya tas-tas ini, perajin menambah asesoris seperti tali, pita atau bunga-bunga. Tak hanya tas berukuran besar, warga juga mampu membuat tas kecil maupun dompet. "Harga tas dan dompet ini bervariasi mulai dari Rp 60.000 hingga Rp 150.000," ungkapnya.

Kerajinan ini mereka jual kepada warga sekitar dan juga melalui medsos. Hasil penjualan kerajinan itu disalurkan sebagai sedekah untuk anak-anak yatim piatu dan warga kurang mampu.

Muda-mudi Desa Brengkok berharap apa yang mereka lakukan ini mendapat dukungan semua pihak, termasuk dari masyarakat agar produk mereka semakin laku terjual. ***

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved