Biodata Kuli Bangunan Joppye yang Sukses Jadi Anak Buah Jenderal Andika Perkasa, Pangkatnya Letjen

Joppye Onesimus Wayangkau merupakan kuli bangunan yang kini sukses jadi anak buah Jenderal Andika Perkasa. Berikut profil dan biodatanya

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
Youtube TNI AD
Letjen TNI Joppye Onesimus Wayangkau 

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi

SURYA.CO.ID - Simak profil dan biodata Joppye Onesimus Wayangkau, kuli bangunan yang kini sukses menjadi anak buah KSAD Jenderal Andika Perkasa.

Profil dan biodata Joppye Onesimus Wayangkau jadi sorotan setelah ia menceritakan perjuangannya dalam tayangan di channel youtube TNI AD edisi 13 Juni 2020.

Dalam tayangan tersebut, terungkap Joppye ternyata pernah menjadi kuli bangunan untuk menggapai cita-citanya.

Baca juga: Marbot Masjid Fadlul Rohman Jatuh Bangun Jadi TNI, Makin Semangat Dimotivasi Jenderal Andika Perkasa

Baca juga: Biodata Brigjen TNI Iwan Setiawan, Anak Buah Jenderal Andika Perkasa yang Pernah Taklukkan Everest

Hingga akhirnya kini ia sukses menjadi anak buah Jenderal Andika Perkasa berpangkat Letnan Jenderal (Letjen).

Melansir dari Wikipedia, Joppye lahir di Serui, Papua pada tanggal 17 Juli 1962.

Joppye merupakan perwira tinggi TNI AD yang kini menjabatan sebagai Danpusterad (Komandan Pusat Teritorial Angkatan Darat).

Joppye merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) 1986 dari kecabangan Infanteri.

Jabatan sebelumnya adalah Panglima Komando Daerah Militer XVIII/Kasuari.

Riwayat Pendidikan:

- Akabri (1986)
- Suslapa I
- Suslapa II
- Seskoad
- Susdanyon
- Susdandim
- Susdanrem
- Sesko TNI

Riwayat Jabatan:

- Danton, Danki, Pasi Yonif 405/Surya Kusuma Brigif 4/DR Kodam IV/Dip (1986—1994)
- Danyonif 407/Padma Kusuma(2000—2002)
- Danyonif 400/Raider (2002—2003)
- Dandim 0736/Batang (2004—2005)
- Danbrigif 24/Bulungan Cakti (2009—2011)
- Asops Kasdam XVII/Cenderawasih (2011—2012)
- Danrem 172/Praja Wira Yakthi (2012—2013)
- Irdam XVII/Cenderawasih (2013—2014)
- Wadanpussenif Kodiklat TNI AD (2014—2015)
- Kasdam V/Brawijaya (2015—2016)
- Pati Sahli TK III Bid Sosbud HAM Panglima TNI (2016)
- Pangdam XVIII/Kasuari (2016—2020)
- Danpusterad (2020)
- Lemhannas

Riwayat Penugasan:

- Operasi Rajawali Satgas Pemburu Tim-Tim
- Operasi Seroja Tim-Tim
- Operasi Mapenduma
- Operasi Militer Terpadu Daerah Operasi Militer Aceh

Melansir dari channel youtube TNI AD, Letjen Joppye Onesimus Wayangkau mengaku pernah lalui masa sulit sebelum mengemban jabatan tersebut.

Ia mengungkap perjuangan sulit meraih seragam loreng TNI.

Berikut rangkuman fakta tentang perjuangan Joppye.

1. Lahir saat Papua mencekam

VIDEO Perjuangan Putra Asli Papua Jadi Jenderal TNI AD, Pernah Kerja Kuli Bangunan dan Ngaspal Jalan
VIDEO Perjuangan Putra Asli Papua Jadi Jenderal TNI AD, Pernah Kerja Kuli Bangunan dan Ngaspal Jalan (Youtube TNI AD)

Baca juga: Pesan Bijak Jenderal Andika Perkasa untuk Tukang Cilok Emanuel Selviano Agar Sukses di Akmil

Letjen Joppye Onesimus Wayangkau juga lahir saat Papua sedang dalam kondisi mencekam.

Letjen Joppye saat itu dibawa lari keluarga agar tak terkena peluru panas, karena neneknya telah tewas tertembak.

"Saya lahir di Serui tahun 62. Kalau menurut cerita orang tua saya itu sedang bergejolak, Indonesia masuk ke Papua. Sehingga saat saya lahir membawa saya dan keluarga sembunyi ke gua karena takut.

Salah satu nenek saya ada yang tertembak waktu itu, orang tua saya takut. Di sebelah barat Kota Serui, saya besar di situ," ujar Letjen TNI Joppye Onesimus Wayangkau.

2. Ingin jadi pilot

Awalnya, Joppye bercita-cita menjadi seorang pilot.

Lantaran dia bersekolah di wilayah landasan pesawat terbang.

Melihat para pilot menggunakan seragam bagus, Joppye bertekad untuk menjadi seorang pilot.

"Saya lihat pilot itu saya cita-cita sekali. Terlihat gagah terus lihat ada pangkatnya. Sampai SMA saya punya cita-cita menjadi pilot," lanjut Joppye.

Untuk mencapai cita-citanya, Joppye bertekad berangkat ke Jayapura untuk sekolah di Dinas Perhubungan.

Sayangnya, kondisi keuangan keluarga Joppye saat itu sedang tidak bagus.

Joppye dengan kecewa harus mengubur impiannya menjadi pilot.

3. Jadi kuli bangunan

Setelah kandas, Joppye tak menyerah dan memulai lembaran baru untuk kuliah di Proyek Perintis 2 (ITB Bogor) di fakultas Pertanian dan Uncen Manokwari fakultas peternakan.

Selama pendaftaran kulian, Joppye kembali terkendala dengan biaya.

Namun kali ini Joppye tak menyerah, dia saat itu berusaha mencari rupiah dengan ikut menjadi buruh (kuli) bangunan.

"Saya ikut buruh bangunan ngaspal jalan," tegas Joppye Onesimus.

"Iya ikut orang-orang PU, siram aspal di jalan, ngambil pasir. Sangking panasnya siang itu kita istirahat di emperan toko.

4. Tertarik daftar TNI

Saya ada melihat ada brosur di etalase toko. Saya lihat seragam, sebenarnya saya tidak tertarik 'ah saya dari kampung kalo sekolah pakai seragam gini kan udah pasti ga ketrima'." lanjut Joppye mulai tertarik dengan penerimaan TNI.

"Cuman saya lihat persyaratan-persyaratan itu, justru tulisan paling bawah yang menarik saya. Saya ingat ' Pendaftaran dan Pendidikan Tidak Dipungut Biaya', terus saya berpikir jadi tidak butuh biaya, yasudah saya coba daftar saja," jelas Joppye.

Akhirnya Joppye menerima pengumuman untuk kuliah, dia diterima di tiga tempat yang dia daftari.

"IPB fakultas pertanian, kemudian Uncen fakultas peternakan, kemudian Akabri lulus," lanjutnya.

Joppye akhirnya memilih menjadi abdi negara lantaran pendidikan tidak memikirkan biaya.

Simak video selengkapnya:

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved