Kronologi Sebenarnya KKB Papua Jelek Waker Tembak Pendeta, Jenderal Andika Perkasa Diminta Mengatasi
Begini kronologi sebenarnya aksi keji KKB Papua tembak mati seorang pendeta pada Sabtu (19/9/2020). Jenderal Andika Perkasa Diminta Segera Mengatasi
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
SURYA.co.id - Terungkap kronologi sebenarnya aksi keji Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua tembak mati seorang pendeta pada Sabtu (19/9/2020).
Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Kamal mengatakan KKB Papua pimpinan Jelek Waker merupakan dalang penembakan tersebut.
Di samping itu, KSAD Jenderal Andika Perkasa telah diminta untuk segera mengatasi aksi teror KKB Papua yang semakin gencar.
• Tak Tahan Kebrutalan KKB Papua, Anggota Komisi I DPR Minta Jenderal Andika Perkasa Segera Atasi
Anggota Komisi I DPR RI asal Papua, Yan Mandenas sudah menemui Jenderal Andika dan memintanya untuk memfasilitasi penyelesaian konflik KKB Papua di Kabupaten Intan Jaya.
Melansir dari Antara, Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Kamal mengatakan KKB Papua pimpinan Jelek Waker merupakan dalang penembakan terhadap Pdt. Yeremia Zanambani di Hipadipa, Kabupaten Intan Jaya.
"Kelompok Jelek Waker diduga menjadi dalang berbagai insiden penembakan dan penyerangan kepada anggota TNI dan warga sipil termasuk penembakan terhadap Pdt. Zanambani" kata Kombes Kamal di Jayapura, Senin.
Menurut Kamar, KKB Papua pimpinan Waker memang berupaya memancing anggota TNI-Polri di Kabupaten Intan Jaya.
Namun di kawasan itu hanya ada anggota TNI yang bertugas di Koramil persiapan Hipadipa.
"Jadi tidak benar Pdt Yeremias yang ditemukan meninggal di kampung Bomba, Distrik Hipadipa, akibat luka tembak itu ditembak aparat" tegas Kombes Kamal.
Kamal juga mengatakan pihaknya akan melakukan olah TKP untuk memastikan kasus penembakan tersebut.
Laporan dari Polres Intan Jaya mengungkapkan Kapolsek Sugapa Ipda Engel Mayor sudah bertemu dengan Ketua Klasis GKII Sugapa Pdt. Timotius Miagoni, dimana dalam pertemuan tersebut terungkap kepolisian ingin memastikan informasi yang beredar di media sosial terkait meninggalnya Pdt Yeremias Zanambani akibat tertembak.
Beberapa hari terakhir memang terjadi aksi penembakan dan penyerangan terhadap warga sipil dan anggota TNI hingga menewaskan empat orang, dua diantaranya anggota TNI.
Karena itu diharapkan warga khususnya tokoh agama untuk tidak melakukan aktifitas di luar rumah apalagi pada malam hari mengingat intensitas kekerasan yang dilakukan KKB Papua beberapa hari ini meningkat.
"Kami dari pihak TNI/Polri saat ini sedang meningkatkan kegiatan kepolisian, seperti melakukan patroli gabungan dalam rangka mengantisipasi hal-hal yang tidak kita inginkan bersama dan meminta dukungan seluruh warga sehingga kita dapat hidup dengan nyaman tanpa adanya gangguan dari kelompok yang tidak menginginkan daerah ini aman," kata Kombes Kamal mengutip penyataan Kapolsek Sugapa.