Berita Kediri

Sambal Pecel Khas Kediri Go Internasional, Berkat TKI Bisa Tembus Pasar Hong Kong dan Dubai

Terbukanya pasar Sambal Pecel Mbak TI di Hong Kong dan Dubai Uni Emirat Arab bermula dari TKI yang bekerja di kedua negara tersebut.

Penulis: Didik Mashudi | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Didik Mashudi
Produksi Sambal Pecel Mbak Ti selama pandemi Covid-19 mengalami peningkatan hingga dikirim ke Hong Kong dan Dubai, Jumat (18/9/2020). 

SURYA.CO.ID, KEDIRI - Sambal pecel buatan warga Kota Kediri sudah mampu go internasional. Bahkan, pelanggan sambal pecel tidak hanya warga sekitar Kediri, namun juga dikirim ke Hong Kong dan Dubai Uni Emirat Arab.

Budi Handayani, pemilik usaha Sambal Pecel Mbak Ti menjelaskan, selama pandemi Covid 19, usahanya mengalami peningkatan produksi dibandingkan dengan sebelum ada Covid 19.

"Kenaikan mencapai 75 persen dari omzet rata-rata bulanan. Alhamdulillah usaha saya sekarang tambah naik," ungkap Budi Handayani, Jumat (18/9/2020).

Sementara pelanggan yang biasa pesan Sambal Pecel Mbak Ti, selain dari wilayah Kediri dan sekitarnya, juga Jabodetabek dan Kalimantan.

"Pasar ekspornya Hong Kong dan Dubai," jelasnya.

Sedangkan terbukanya pasar di Hong Kong dan Dubai Uni Emirat Arab bermula dari TKI yang bekerja di kedua negara tersebut.

Ternyata sambal pecel Mbak Ti sangat cocok dan disukai, sehingga sampai sekarang secara rutin minta dikirim.

Selain itu, bahan baku mulai kacang, cabai juga sangat melimpah dan mudah didapatkan. Termasuk gula kelapa juga sangat melimpah.
"Bahannya mudah dan tidak pernah telat," ungkapnya.

Saat ini usaha Sambal Pecel Mbak Ti mempekerjakan 10 karyawan, dua pria dan 8 perempuan warga Kelurahan Betet, Kota Kediri.

"Kami memberdayakan ibu-ibu pensiunan di sekitar rumah untuk mendapatkan penghasilan tambahan," jelasnya.

Sambal Pecel Mbak Ti harganya juga sangat terjangkau, dijual Rp 40.000 per kg, dapat diperoleh di pasar tradisional hingga pasar modern. Sambal juga tahan lama tanpa bahan pengawet.

Budi Handayani mulai merintis usaha sambal pecel sejak 2011, meneruskan resep sambal pecel buatan ibunya, Ny Mujiati.

Resep sambal ini menonjolkan cita rasa dari daun jeruk purut yang merangsang nafsu makan.

Sejauh ini yang biasanya sering menjadi masalah kenaikan harga cabai yang berlangsung drastis. Ketika cabai naik, kenaikannya menjadi tinggi sekali.

Rata-rata produksi sambal pecel saat ini mencapai satu kuintal per hari. Malahan kalau datang pesanan dari Kalimantan, omzet naik sampai 200 persen. Pemasaran dilakukan secara online dan offline.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved