Kesaksian Komandan Marinir TNI AL Lawan Perompak Somalia yang Bajak MV Sinar Kudus, ini Kisahnya

Komandan Korps Marinir Mayjen TNI (Mar) Suhartono memberikan kesaksian saat ikut dalam operasi pembebasan MV Sinar Kudus yang dibajak perompak Somalia

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
Kolase Youtube Puspen TNI dan Istimewa/Tribun Pekanbaru
Komandan Korps Marinir Mayjen TNI (Mar) Suhartono yang ikut dalam operasi pembebasan MV Sinar Kudus 

Kedua merebut kembali MV Sinar Kudus dan membawanya kembali ke perairan Indonesia ataupun melanjutkan perjalanan ke luar negeri sesuai dengan rencana pelayaran sebelumnya.

"Ketiga, bila diperlukan aksi militer, laksanakan pendaratan ke pantai untuk menunjukan bahwa kita itu punya kedaulatan dan harga diri kita tidak bisa diinjak-injak. Sehingga mau tidak mau TNI harus turun tangan," ungkap Suhartono.

Operasi pembebasan sandera itu terbilang sukses karena seluruh sandera berhasil selamat dan kapal melanjutkan pelayaran ke Wa Salala Oman untuk kemudian menuju Rotterdam Belanda.

2. Manfaatkan intelijen

Di samping kemampuan pasukan khusus antiteror TNI yang terlatih dan mumpuni, faktor lain yang juga penting dalam suksesnya operasi rahasia tersebut adalah peran intelijen.

Suhartono mengungkapkan dalam operasi tersebut pihaknya juga mengandalkan operasi intelijen terutama untuk mengetahui pergerakan dari kapal MV Sinar Kudus.

Hal itu mengingat MV Sinar Kudus terus bergerak setelah dikuasi para perompak untuk membajak kapal niaga lainnya.

"Setelah kita mendapatkan data intelijen akhirnya kita ke perairan Somalia, itupun harus mencari karena laut itu begitu luasnya, tidak segampang itu karena MV Sinar Kudus juga bergerak.

Mereka dibajak oleh pembajak itu dan digunakan untuk membajak kapal lain.

Mereka menggunakan taktik itu karena apa? Ketika mereka menggunakan kapal niaga, kapal-kapal niaga yang lain kan tidak curiga. Jadi mereka selalu moving di laut, bergerak," ungkap Suhartono.

Setelah menghitung kemampuan bahan bakar MV Sinar Kudus, Suhartono dan tim kemudian kembali mendapatkan informasi intelijen bahwa kapal tersebut akan mengisi bahan bakar di salah satu camp perompak.

Informasi intelijen tersebut, kata Suhartono, mengatakan MV Sinar Kudus berada di Ceel Dhahanaan Somalia.

Data intelijen tersebut juga mengatakan Ceel Dhahanaan merupakan perkampungan perompak yang diisi seribu orang lengkap dengan perlengkapan dan persenjataan untuk melakukan aksinya.

"Dan betul kalau kita lihat dari foto udara memang itu perkampungan yang lengkap, ada perahu cepat, dengan perlengkapan galahnya untuk mereka naik ke kapal-kapal yang menjadi sasaran, termasuk senjatanya yang bervariasi tapi cukup untuk menyerang. Karena apa, ada senapan mesin, macam-macam, JLM rocket launcher itu juga ada semuanya," ungkap Suhartono.

Selain itu, data intelijen juga mengungkapkan di camp tersebut ada delapan kapal yang dibajak.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved