Senjata Nuklir China Disebut akan Saingi Amerika Serikat, Total Hulu Ledak Diprediksi Berlipat Ganda

Senjata nuklir milik China disebut akan menyaingi milik Amerika Serikat. Jumlah Hulu Ledaknya Diprediksi Terus Berlipat Ganda

YOMIURI SHIMBUN/Koki Kataoka
Dongfeng-41 atau DF-41 muncul saat parade militer HUT ke-70 China Selasa (1/10/2019) 

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah

SURYA.co.id - Senjata nuklir milik China disebut akan menyaingi milik Amerika Serikat.

Hal ini lantaran China dalam 10 tahun terakhir telah melipat gandakan jumlah hulu ledak nuklirnya.

Infromasi ini berdasarkan laporan terbaru Pentagon pada Selasa (1/9/2020).

Selain itu, laporan tersebut juga menyebutkan tujuan China melipat gandakan jumlah hulu ledak nuklirnya adalah untuk kesetaraan teknologi dengan Amerika Serikat (AS)

China Geram Pesawat Mata-mata Amerika Serikat Masuki Wilayah Militernya, Latihan Perang Terganggu

Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Ekspansi Militer China: Gandakan 200 Lebih Hulu Ledak dalam 1 Dekade'

Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China juga fokus untuk melakukan operasi bersama, bahkan berniat untuk dapat mencegah atau mengalahkan upaya AS turun tangan atas nama Taiwan.

Melansir AFP pada Selasa (1/9/2020), dikatakan bahwa PLA telah menyamai atau melampaui militer AS di beberapa bidang, termasuk pembuatan kapal, rudal balistik dan jelajah darat, serta sistem pertahanan udara.

Laporan tahunan dalam perkiraan publik pertama dari kapasitas nuklir China, disebutkan bahwa negara itu memiliki hulu ledak yang berjumlah di bawah 200.

Tapi dalam persediaan nuklirnya, China memiliki kurang dari 300 atau lebih yang diperkirakan oleh analis independen.

Laporan Pentagon mengatakan jumlah hulu ledak dan nuklirnya diperkirakan akan berlipat ganda selama 10 tahun.

China sudah dapat meluncurkan senjata nuklir dengan rudal balistik dari darat dan laut, dan sedang mengembangkan kapasitas untuk mengembangkan rudal balistik yang diluncurkan dari udara juga.

"Tampaknya Beijing akan berusaha mengembangkan militer pada pertengahan abad yang setara dengan, atau dalam beberapa kasus lebih unggul dari militer AS, atau kekuatan besar lainnya yang dipandang China sebagai ancaman," kata laporan itu.

Jika China mencapai tujuan itu dan AS gagal menanganinya, laporan itu mengatakan, "akan memiliki implikasi serius bagi kepentingan nasional AS dan keamanan tatanan berbasis aturan internasional."

Seorang pejabat Pentagon mengatakan bahwa meskipun China masih jauh di belakang AS, dalam hal hulu ledak nuklir, percepatan tersebut menunjukkan Beijing bergerak dari "postur pencegahan minimum" tradisionalnya ke persaingan penuh.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved