Berita Magetan

3 Remaja di Magetan Diperiksa Polisi terkait Unggahan Video Nenek Tergeletak di Jalan hingga Viral

Polsek Plaosan Polres Magetan memeriksa tiga remaja warga Kelurahan Sarangan, Kecamatan Plaosan, Magetan yang memvideokan kecelakaan Mbah Tumini (86)

Penulis: Doni Prasetyo | Editor: Parmin
surya.co.id/doni prasetyo
Reskrim Polsek Plaosan, Polres Magetan, memeriksa tiga remaja pengunggah video Mbah Tumini hingga video ini viral, Kamis (3/9/2020). 

SURYA.CO.ID | MAGETAN - Polres Magetan, Kamis (3/9/2020), memeriksa tiga remaja warga Kelurahan Sarangan, Kecamatan Plaosan,  Magetan yang memvideokan kasus kecelakaan Mbah Tumini (86) lalu  mengunggahnya hingga video ini viral di dunia maya.

Tak pelak ketiga remaja tersebut dihujat netizen di instagram karena tidak menolong orangtua yang mengalami kecelakaan malah menertawakannya.

Ketiga remaja tersebut, Kresna Bayu (18), Indra (16), dan Galang (16), anak warga di Lingkungan/Kelurahan Sarangan, Plaosan, Magetam.

"Saya pulang dari Indomaret Plaosan tahu nenek itu tergeletak dekat makam umum Sarangan. Namun,  karena takut, saya mencari bantuan ke tepi telaga Sarangan," kata Bayu perekam dan pengupload video di medsos TikTok seusai diperiksa polisi, Kamis (3/9/2020).

Sesampainya di tepi telaga, lanjut Bayu, mereka bertemu dua warga Sarangan dan seorang wisatawan yang membawa mobil, kemudian keenam orang ini sepakat menghampiri nenek diduga korban penganiayaan tersebut.

Nenek ini  tergeletak di jalan antara Nguwolo - Sarangan Kabupaten Magetan.

"Saya memvideokan nenek tersebut dengan memberikan komentar nenek ini korban penganiayaan, karena wajahnya penuh luka," ujar Bayu, sambil meminta maaf atas unggahan yang tidak benar atau HOAX itu.

"Saya membuat komentar itu asal ngomong karena melihat bekas luka di wajah nenek itu," imbuhnya.

Sedangkan Sulistriyono (56) putra  Mbah Tumini atau warga setempat mengenalnya dengan Mbah Bejo, menyayangkan unggahan video oleh  ketiga remaja yang masih tetangganya itu.

"Ibu saya memang sudah sepuh dan pikun. Empat hari lalu, baru jatuh di kamar mandi. Jadi luka yang dilihat anak anak itu bukan luka baru,"kata Sulis yang dikonfirmasi Surya secara terpisah, Kamis (3/9).

Menurut Sulis, ibunya ini sering keluar rumah tanpa pamit, sehingga beberapa kali diantar pulang tetangga lantaran kebingungan mencari rumahnya.

"Saya hanya menyayangkan soal diunggahnya kejadian ibu saya terjatuh itu ke medsos. Kalau masalah lain saya bisa memaklumi," kata Sulis sempat dimintai keterangan di Polsek Plaosan.

Kapolsek Plaosan Resor Magetan AKP Muhammad Munir Palevi yang dikonfirmasi masalah video viral itu membenarkan bahkan pihaknya telah meminta keterangan pembuat video viral tersebut..

"Nenek Tumini itu sudah pikun, dia jatuh sendiri saat ditemukan ketiga remaja. Komentar di video yang viral itu, diakui sebagai suara Bayu, tidak benar alias HOAX. Karena memang tidak ada penganiayaan. Ketiganya sudah minta maaf kepada masyarakat dan keluarga Nenek Tumini," pungkas AKP Munir.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved