Berita Surabaya
Sosok Eri Cahyadi, Calon Penerus Risma yang Diusung PDIP di Pilwali Surabaya, Terinspirasi Ayahnya
Biodata Eri Cahyadi, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya banyak dicari setelah resmi menjadi calon Wali Kota Surabaya yang di
Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Musahadah
Mulanya, Eri Cahyadi selalu pulang melebihi jam batas kerja.
Hal itu dilakukannya karena ia memang menikmati pekerjaan sebagai birokrat yang hingga saat ini diembannya.
"Sejak awal di Dinas Bangunan itu saya gak pernah pulang jam 7 malam. Pasti lebih hingga jam 8. Karena memang saya menikmati betul," katanya.
Ia mengaku menikmati proses pembelajaran untuk menjadi diri yang lebih baik lagi dengan media birokrat.
Menurutnya, birokrasi sebenarnya adalah hal yang mudah, oleh karena itu ia berkeinginan untuk memangkas proses birokrasi yang rumit.
Selama menjadi birokrat, Eri Cahyadi mengaku berusaha mewujudkan hal tersebut dengan beberapa aksi nyata seperti pembuatan Perwali untuk memangkas proses yang rumit.
Eri Cahyadi juga menitipkan pesan untuk para milenial di era 4.0.
Ia mengemukakan pentingnya berkolaborasi, bangkit dan bekerja.
Kolaborasi di sini dimaksudkan adanya sinergi antara masyarakat atau swasta dan birokrat pemerintahan sehingga terjalin hubungan berkesinambungan.
Dengan begitu, segala problem akan mudah terselesaikan dan program untuk mensejahterakan masyarakat akan lebih cepat terealisasi.
"Kami juga sudah bekerja sama dengan hotel, apartemen, mal dan berbagai instansi swasta lain. Jadi apa yang dibutuhkan oleh instansi-instansi itu bisa dipenuhi oleh teman-teman milenial," katanya.
"Jadi sekarang tidak penting lagi soal tatap muka. Karena dengan percepatan teknologi semua kebutuhan stakeholder bisa terpenuhi," pungkasnya.
3. Anak Buah Kesayangan Risma
Karier Eri disebut mirip Risma sebelum kader PDIP itu menjadi Wali Kota Surabaya selama dua periode.
Seperti diketahui, Tri Rismaharini pernah menjabat sebagai Kepala Bagian Bina Pembangunan (2002), Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya (2005), dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya (2008).