Virus Corona di Madiun
Peduli Protokol Kesehatan, PT Victoria Care Indonesia Semprotkan Disinfektan di Masjid Agung Madiun
Takmir Seksi Pembangunan Masjid Agung Quba, Trimanoko, mengatakan pihak pengurus Masjid Agung Quba rutin membersihkan masjid.
Penulis: Rahadian Bagus | Editor: Parmin
SURYA.co.id|MADIUN - Pandemi Covid-19 (virus Corona) belum berakhir, namun dengan berbagai pertimbangan, pemerintah telah menerapkan adaptasi kebiasaan baru (AKB).
Di antaranya dibukanya kembali fasilitas publik seperti tempat ibadah dan pusat perbelanjaan.
Dibukanya fasilitas publik, harus disertai dengan menjalankan protokol kesehatan, antara lain, mengenakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan, melakukan pemeriksaan suhu.
Di Masjid Agung Quba, Kabupaten Madiun, juga menjalankan protokol kesehatan secara ketat.
Takmir Seksi Pembangunan Masjid Agung Quba, Trimanoko, mengatakan pihak pengurus Masjid Agung Quba rutin membersihkan masjid.
Setiap jemaah yang datang harus mencuci tangan atau menggunkan handsanitizer.
"Kami tetap membuka kegiatan salat Jumat sejak Juli 2020, hanya saja pagar di depan kami tutup. Sehingga jamaah yang salat hanya pegawai Pemda dan warga setempat," katanya, saat ditemui, Jumat (21/8/2020).
Saat ini, kata Trimanoko, jemaah salat Jumat sudah mencapai 300 hingga 400 orang.
Sebelumnya, saat awal-awal pandemi Corona, jamaah salat Jumat hanya sekitar 40 hingga 50 orang, padahal kapasitas masjid mencapai 5000 jamaah.
Untuk penyemprotan belum dapat dilakukan secara rutin, sebab pengurus masjid Quba tidak memiliki peralatan semprot disinfektan.
Selama ini, penyemprotan dibantu oleh Baznas dan BPBD Kabupaten Madiun.
"Nggak rutin, cuma dipinjami Baznas dan BPBD. Kalau ada yang membantu seperti ini sangat terbantu sekali," pungkasnya.
Siang itu, PT Victoria Care Indonesia melakukan kegiatan sosial, dalam bentuk penyemprotan disinfektan di masjid Quba.
Selain itu, perusahaan produsen kosmetik ini juga menyiapkan bilik disinfektan bagi jamaah yang akan melakukan ibadah salat Jumat.
Team Leader Victoria Care Indonesia, Dwiana menjelaskan, dipilih tempat ibadah sebagai sasaran aksi aksi CSR dengan tema “Jaga Kebersihan Lawan Corona” ini, karena masjid merupakan tempat publik yang menjadi tempat berkumpulnya banyak orang.