Doa Qunut Nazilah, Dibaca Saat Shalat Fardhu Agar Terlindungi dari Musibah

Bacan qunut nazila dibaca setelah rukuk pada rakaat terakhir shalat fardhu.

Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Iksan Fauzi
ahmad zaimul haq/surya
Ilustrasi - Doa Qunut Nazila 

Penulis: Pipit | Editor: Iksan Fauzi

SURYA.co.id  - Doa Qunut Nazilah adalah doa Islam agar terhindari dari musibah dan malapetaka

Doa Qunut Nazila dibaca setelah rukuk pada rakaat terakhir shalat fardhu.

Doa Qunut Nazila bermacam-macam sesuai dengan kebutuhan dan kondisi yang ada. Jika maksudnya terhindari dari wabah maka isi doanya minta dihindarkan dari wabah penyakit.

Dilansir Mui.or.id, Selasa (17/3/2020) doa Qunut Nazilah dibaca pelan saat shalat Dhuhur dan Ashar, sedangkan saat Shalat Magrib, Isya’, dan Subuh dibaca secara Jahriyah atau keras.

Ketika melakukan shalat berjamaah, Imam shalat dimohonkan membaca lafadz doa Qunut Nazilah dengan mengganti kata untuk diri sendiri ‘ni‘ (mutakallim wahdah, saya) menjadi ‘na” (mutakallim ma’al ghair, kita), sementara makmum cukup mengaminkan saja.

Tata Cara Membaca Doa Qunut Nazilah

1. Doa Qunut Nazilah dapat dibaca setiap salat fardu atau salat wajib pada rakaat terakhir setelah rukuk.

2. Doa Qunut Nazilah dibaca pelan saat salat Zuhur dan Ashar dan dibaca keras saat salat Subuh, Magrib, dan Isya baik dilakukan sendiri maupun berjamaah.

3. Bagi imam yang membaca doa Qunut Nazilah dapat mengubah kata ganti sendiri ‘ni‘ (mutakallim wahdah, saya) menjadi ‘na” (mutakallim ma’al ghair, kita).

Sementara makmum cukup mengaminkan saja.

1. Contoh Doa Qunut Nazilah Nabi saat Wabah

Allahummahdiinaa fiiman hadaiyt
Wa 'aafinqa fiiman 'aafaiyt
Wa tawallani fiiman tawallayt
Wa baarikli fiimaa a'thoiyt
Wa qini syarro maa qodloiyt
Fainnaka taqdlii walaa yuqdloo 'alaiyk
Wa innahu laa yadzillu man waalayt
Wa laa ya'izzu man 'aadaiyt
Tabaarokta robbana wa ta'aalaiyt
FA lakal hamdu 'alaa maa qodloiyt
Astaghfiruka wa natuubu ilaiyk
Allahummadfal Mukhtalifata wasy syadaaida wal mihan
Maa zhoharo minhaa wa maa bathon
Min balainaa hadzaa khosshoh
Wa min buldaamin Muslimiina 'aammatan
Innaka 'Alaa Kulli Syaiin Qadiir
Wa shallallahu 'alaa sayyifinaa Muhammad nabiyyil ummiyyi wa'alaa aalihi wa shahbihi wa Sallam.

Artinya:

"Ya Allah beri aku petunjuk seperti orang-orang yang engkau beri petunjuk Berilah aku kesehatan seperti orang yang telah engkau beri kesehatan. Pimpinlah aku bersama orang-orang yang engkau Pimpin berilah berkah pada segala apa yang engkau Pimpin"

" berilah berkah pada segala apa yang Engkau berikan padaku Dan peliharalah aku dari kejahatan yang engkau pastikan karena sesungguhnya Engkaulah yang menentukan dan tidak ada yang menghukum atas Engkau. Sesungguhnya tidaklah akan hina orang-orang yang telah engkau berikan kuasaan,"

Dan tidaklah akan mulia orang yang engkau musuhi. Maha berkah lah engkau dan maha Luhur lah engkau segala puji bagimu atas yang telah engkau pastikan aku mohon ampun dan doa kepada engkau Semoga Allah memberi rahmat dan salam atas junjungan kami Nabi Muhammad SAW seluruh keluarga dan kerabatnya"

2. Qunut Nazilah Sayyidina Umar dan Ibnu Umar RA

Ketika membaca qunut nazilah, ada baiknya menambahkan dengan doa qunut yang dibaca oleh Sayyidina Umar dan Ibnu Umar RA.

اللَّهُمَّ إنَّا نَسْتَعِينُكَ وَنَسْتَغْفِرُكَ وَنَسْتَهْدِيكَ وَنُؤْمِنُ بِكَ وَنَتَوَكَّلُ عَلَيْكَ وَنُثْنِي عَلَيْكَ الْخَيْرَ كُلَّهُ نَشْكُرَكَ وَلَا نَكْفُرُكَ وَنَخْلَعُ وَنَتْرُكُ مَنْ يَفْجُرُكَ اللَّهُمَّ إيَّاكَ نَعْبُدُ وَلَك نُصَلِّي وَنَسْجُدُ وَإِلَيْكَ نَسْعَى وَنَحْفِدُ نَرْجُو رَحْمَتَك وَنَخْشَى عَذَابَكَ إنَّ عَذَابَك الْجِدَّ بِالْكُفَّارِ مُلْحَقٌ

Allahumma inna nasta‘inuka wa nastaghfiruk, wa nastahdika wa nu’minu bik wa natawakkalu alaik, wa nutsni alaikal khaira kullahu nasykuruka wa la nakfuruk, wa nakhla‘u wa natruku man yafjuruk. Allahumma iyyaka na‘budu, wa laka nushalli wa nasjud, wa ilaika nas‘a wa nahfid, narju rahmataka wa nakhsya adzabak, inna adzabakal jidda bil kuffari mulhaq.

Artinya: “Tuhan kami, kami memohon bantuan-Mu, meminta ampunan-Mu, mengharap petunjuk-Mu, beriman kepada-Mu, bertawakkal kepada-Mu, memuji-Mu, bersyukur dan tidak mengingkari atas semua kebaikan-Mu, dan kami menarik diri serta meninggalkan mereka yang mendurhakai-Mu.

Tuhan kami, hanya Kau yang kami sembah, hanya kepada-Mu kami hadapkan shalat ini dan bersujud, hanya kepada-Mu kami berjalan dan berlari.

Kami mengaharapkan rahmat-Mu. Kami takut pada siksa-Mu karena siksa-Mu yang keras itu akan menimpa orang-orang kafir.”

اللَّهُمَّ عَذِّبْ الْكَفَرَةَ وَالْمُشْرِكِينَ أَعْدَاءَ الدِّينِ الَّذِينَ يَصُدُّونَ عَنْ سَبِيلِك وَيُكَذِّبُونَ رُسُلَك وَيُقَاتِلُونَ أَوْلِيَاءَك اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ إنَّك قَرِيبٌ مُجِيبُ الدَّعَوَاتِ اللَّهُمَّ أَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِهِمْ وَأَلِّفْ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ وَاجْعَلْ فِي قُلُوبِهِمْ الْإِيمَانَ وَالْحِكْمَةَ وَثَبِّتْهُمْ عَلَى مِلَّةِ نَبِيِّك وَرَسُولِك وَأَوْزِعْهُمْ أَنْ يُوفُوا بِعَهْدِك الَّذِي عَاهَدْتهمْ عَلَيْهِ وَانْصُرْهُمْ عَلَى عَدُوِّهِمْ وَعَدُوِّك إلَهَ الْحَقِّ وَاجْعَلْنَا مِنْهُمْ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

Allahumma adzzibil kafarata wal musyrikin, a‘da’ad dinilladzina yashudduna ‘an sabilik, wa yukadzzibuna rusulaka wa yuqatiluna auliya’ak. Allahummaghfir lil mu’minina wal mu’minat, wal muslimina wal muslimat, al-ahya’i minhum wal amwat, innaka qaribun mujibud da‘awat. Allahumma ashlih dzata bainihim, wa allif baina qulubihim, waj‘al fi qulubihimul imana wal hikmah, wa tsabbithum ala dinika wa rasulik, wa auzi‘hum an yufu bi‘ahdikalladzi ‘ahadtahum alaih, wanshurhum ala ‘aduwwihim wa ‘aduwwika ilahal haq, waj‘alna minhum, wa shallallahu ala sayyidina muhammadin wa ala alihi wa shahbihi wa sallam.

Artinya: “Tuhan kami, jatuhkan azab-Mu kepada orang-orang kafir dan musyrik, (mereka) musuh-musuh agama yang berupaya menghalangi orang lain dari jalan-Mu, mereka yang mendustakan rasul-Mu, dan mereka yang memusuhi kekasih-kekasih-Mu.

Ya Allah, ampunilah hamba-hamba-Mu yang beriman laki-laki dan perempuan, kaum muslimin dan muslimat, baik yang hidup maupun yang sudah wafat.

Sungguh, Engkau maha dekat dan pendengar segala munajat. Tuhanku, damaikan pertikaian di antara kaum muslimin, bulatkan hati mereka, masukkan kekuatan iman dan hikmah di qalbu mereka, tetapkan mereka di jalan nabi dan rasul-Mu, ilhami mereka untuk memenuhi perjanjian yang telah Kauikat dengan mereka, bantulah mereka mengatasi musuh mereka dan seteru-Mu.

Wahai Tuhan hak, masukkanlah kami ke dalam golongan mereka itu. Semoga shalawat dan salam Allah tercurah kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW, keluarga, dan para sahabatnya.”

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved