Cewek asal Gresik Diculik

Gadis Gresik yang Diculik dan Disekap Diduga Disetubuhi 3 Kali, Pelaku Tak Terima Diputus Cinta

Polisi sedang mendalami dugaan pelecehan seksual yang diterima gadis Gresik selaku korban penculikan dan penyekapan yang dilakukan pria Madura.

Penulis: Firman Rachmanudin | Editor: Iksan Fauzi
SURYA.co.id/Firman Rachmanudin
Tiga Tersangka saat diamankan Polisi atas kasus penculikan gadis Gresik. 

WNP saat ini tengah jalani pemeriksaan visum untuk membuktikan dugaan tindak pidana lainnya yang dilakukan oleh para pelaku, meskipun secara fisik, polisi menyebut korban dalam keadaan sehat.

Tak terima diputus sepihak

Tersangka penculikan dan penyekapan gadis Gresik.
Tersangka penculikan dan penyekapan gadis Gresik. (SURYA.co.id/Firman Rachmanudin)

Motif pria bernama Ibrahim (29) warga Guluk-Guluk Sumenep, Madura nekat menculik WNP (23) warga Ngampel, Balongpanggang, Gresik dipicu sakit hati.

Ibrahim tak terima diputuskan tanpa sebab oleh WNP, mantan kekasih yang pernah berhubungan selama lima tahun jelang pertunangan mereka.

Karena itu, Ibrahim kemudian merencanakan penculikan WNP di tempat kerjanya di Graha Family Blok YY Surabaya, Senin (4/8/2020) sore.

Dalam aksinya, Ibrahim tak sendiri. Ia mengajak, Hakim (40), Zainudin (30) warga satu desa Ibrahim dan seorang lainnya yakni MQ alias KUD yang kini masih DPO.

Kepada polisi, Ibrahim mengaku nekat menculik WNP untuk sebuah pengakuan akan rasa cintanya.

Ibrahim yang semula diputus tanpa alasan, tak pernah diberi kesempatan menjelaskan dan mencari jawaban atas keputusan mantan kekasihnya itu.

"Saya masih sangat cinta sama dia. Jadi sudah tidak berpikir lagi bagaimana caranya. Saya minta ketemu dia tidak pernah digubris. Bahkan setelah dia minta putus itu sudah tidak komunikasi lagi," kata Ibrahim.

Lebih lanjut, Ibrahim yang sudah lima tahun menjalin asmara dengan WNP sudah terlanjur yakin akan berujung pada kursi pelaminan.

Ia pun telah mengabarkan ke keluarga, kerabat dan teman - temannya akan segera menikahi gadis pujaan hatinya itu.

"Sudah mau tunangan, tapi ada lockdown ini jadi terpaksa diundur. Pas ditengah jalan itu rencananya dibatalkan sama dia (korban) dan memilih putus tanpa sebab," lanjutnya.

Rasa malu bercampur marah membuat akal sehat Ibrahim hilang.

Saat melakukan aksinya, tiga rekan Ibrahim memiliki peran masing-masing.

Zain, mengemudikan mobil, sementara Hakim berjaga di bangku belakang mobil sambil memegangi korban bersama Ibrahim.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved