Berita Tulungagung
Jembatan Gantung Kedungsoko Tulungagung Berusia 20 Tahun, Warga Diminta Hati-hati saat Melintas
Jembatan ini sebenarnya sudah ditutup Dinas PUPR bersama Satlantas Polres Tulungagung. Namun ternyata warga masih memfungsikan dan merawatnya.
Penulis: David Yohanes | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.CO.ID, TULUNGAGUNG - Jembatan gantung yang mengubungkan Kelurahan Kedungsoko, Kecamatan Tulungagung dan Desa Waung, Kecamatan Boyolangu kini menjadi ramai.
Jembatan ini menjadi jalur alternatif bagi pemotor yang akan melintasi Sungai Ngrowo Tulungagung.
Kondisi ini dikarenakan Jembatan Lembupeteng, di ruas jalan nasional Tulungagung-Trenggalek sedang direhabilitasi.
Meski hanya jembatan kecil, status jembatan ini milik Kementerian PUPR RI.
Kasi Perencanaan Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Wahyudiana mengingatkan, jembatan ini sudah rawan.
"Seingat saya jembatan ini sudah ada 20 tahun usianya. Masyarakat harus lebih waspada," ujar Wahyudiana, Rabu (5/8/2020).
Jembatan ini sebenarnya sudah ditutup Dinas PUPR bersama Satlantas Polres Tulungagung.
Namun ternyata warga masih memfungsikan dan merawatnya.
Sebagai solusi jangka panjang, Dinas PUPR mengusulkan pembangunan jembatan rangka.
Jembatan ini sebenarnya sudah diusulkan ke Kementerian PUPR RI, namun ditolak.
Alasannya Kementerian tidak mau membantu jembatan di ruas jalan kabupaten.
Bantuan hanya diberikan untuk jembatan di ruas jalan nasional, penghubung antar kabupaten.
"Kondisi saat ini butuh jembatan baru untuk mencegah penumpukan lalu lintas di Jembatan Lembupeteng," terang Wahyudiana.
Lebih jauh Wahyudiana mengatakan, semua jembatan lain di wilayah kota masih dalam kondisi aman.
Dua jembatan yang dimaksud adalah Jembatan Plengkung dan Jembatan Sembung.
Dua jembatan ini kini setiap hari mendapat beban ekstra, karena dampak penutupan Jembatan Lembupeteng.
"Jembatan Plengkung misalnya, dirancang untuk beban terpusat 10 ton. Kondisinya masih sangat aman," tegasnya.