Berita Entertainment
Pembelaan Pihak Jerinx SID Setelah Dilaporkan ke Polisi, IDI Terhina Disebut Ikatan Drakor Indonesia
Personil Superman is Dead itu dilaporkan oleh IDI atas tuduhan perbuatan tidak menyenangkan dan ujaran kebencian ke Polda Bali.
editor: musahadah
SURYA.CO.ID, DENPASAR - Pihak Jerinx SID akhirnya bersuara atas laporan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) wilayah Bali.
Personil Superman is Dead itu dilaporkan oleh IDI atas tuduhan perbuatan tidak menyenangkan dan ujaran kebencian ke Polda Bali,
Unggahan Jerinx yang menyebut IDI sebagai kacungnya WHO menjadi bukti laporan.
Menanggapi hal ini, Pengacara Jerinx, I Wayan Gendo Suardana mengatakan kliennya sama sekali tidak ada niat untuk menghina IDI, apalagi menyebarkan kebencian dan permusuhan.
Terkait postingan Jerinx khususnya soal masalah ibu hamil yang wajib test covid 19, menurutnya itu memang fakta yang terjadi di lapangan dan mendapat banyak komplain dari masyarakat.
Dan menurutnya itulah sebabnya, Jerinx yang juga selalu update soal penanganan covid-19 meminta penjelasan terhadap IDI apa sebetulnya yang terjadi.
“Jerink juga sempat mengundang IDI untuk debat terbuka, tapi tidak ditanggapi. Intinya, adalah, harus dibaca utuh, antara kalimat dalam poster, dan dalam caption. Tidak bisa dibaca parsial. Kemudian, kalau sudah dibaca utuh, dia harus dibaca dengan jernih” kata Gendo.
Menurut Gendo jug, IDI untuk mengevaluasi diri.
Karena kata Gendo, organisasi tersebut terbentuk bukan hanya untuk profesi kedokteran semata, tapi juga untuk misi-misi kemanusiaan.
Sementara itu, dalam postingan jerink selama ini, yang disuarakan selama ini oleh Jerink adalah murni soal kepentingan publik.
“Jadi kalau dimaknai ini, sesungguhnya jangankan menyebarkan kebencian, atau mencemarkan nama baik, itu tidak ada niat untuk menjatuhkan, karena misinya kemanusiaan. Dan jerink pun bicara bukan atas kepentingan personal, melainkan itu ada kepentingan publik,” ujarnya.
Gendo menjelaskan, bagaimana praktik layananan rumah sakit yang selama ini banyak juga dipersoalkan oleh banyak pihak dan masyarakat karena menggunakan rapid test.
Sementara itu, diketahui bersama bahwa rapid test tersebut tingkat akurasinya sangat rendah.
Juga Sebut IDI: Ikatan Drakor Indonesia