Virus Corona di Trenggalek
Pelatihan Bikin Roti dan Batik Shibori, Novita Hardini : Perempuan Trenggalek Berdaya Secara Ekonomi
Pelatihan yang berlangsung selama dua hari itu diikuti 20 perempuan yang berasal dari santri dan alumni pondok.
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.CO.ID, TRENGGALEK - Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Trenggalek Novita Hardini membuka pelatihan pembuatan roti dan batik shibori di Pondok Pesantren Qomarul Hidayah, Kecamatan Tugu, Selasa (4/8/2020).
Pelatihan yang berlangsung selama dua hari itu diikuti 20 perempuan yang berasal dari santri dan alumni pondok.
Novita berharap, pelatihan ini akan mendorong para perempuan untuk turut andil dalam peningkatan ekonomi di tengah pandemi Covid-19.
"Di tengah pandemi, kita para perempuan harus bisa bertahan agar punya ketahanan keluarga, pangan dan mental yang baik," kata Novita, usai membuka pelatihan.
Dengan pelatihan ini, ia berharap akan muncul para pengusaha mikro dan kecil baru di Trenggalek.
Sehingga, para perempuan bisa turut berkolaborasi dalam menggerakkan ekonomi lokal.
"Perempuan adalah pilar perubahan. Kalau perempuan sudah berdaya, intelektual dan pola pikirnya baik, maka mengubah daerah menjadi lebih baik juga akan mudah," ucapnya.
Khusus untuk batik shibori, isti bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin ini memberi pesan khusus.
Menurut dia, batik shibori sudah menjadi kerajinan yang punya pasar baik di Trenggalek.
Para perajin tinggal memberi sentuhan kreativitas pada produk yang mereka buat.
"Tadi saya mengingatkan bagaimana bisa memperluas pasar ke anak-anak, dengan membuat desain yang cocok untuk anak," ucapnya.
Sehingga, para peserta pelatihan tak sekadar mampu membuat produk, tapi juga paham pasar yang ingin dituju.
"Apalagi kami ingin memperluas pasar di luar Trenggalek. Kami berharap, pada 2021 pasar shibori bisa melenggang keluar Jawa Timur," ucap Novita.
Pengasuh Pondok Pesantren Putri Qomarul Hidayah Nyai Zumrotun Nasihah mengatakan, pondok itu sudah memproduksi roti dan batik shibori.
Dengan melatih lebih banyak orang, ia berharap, produksi bisa bertambah.
"Doakan nanti berjalan sesuai harapan. Selama ini produk dipasarkan di lembaga-lembaga. Kalau bisa ke depan keluar selain lembaga, bisa juga di toko-toko," tutur dia.