Berita Nganjuk

Sosialisasi dan Edukasi Warga di Perlintasan Kereta Api, Daop 7 Madiun Gandeng Komunitas Ini

PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 7 Madiun menggandeng komunitas untuk memberikan edukasi dan sosialisasi di perlintasan Kereta Api

Penulis: Ahmad Amru Muiz | Editor: Titis Jati Permata
Foto Istimewa PT KAI Daop 7 Madiun
Salah satu relawan dari Komunitas Pecinta Kereta Api Daop 7 Madiun dengan membawa pamflet sosialisasi dan edukasi keselamatan di perlintasan KA. 

SURYA.CO.ID, NGANJUK - PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 7 Madiun menggandeng komunitas pecinta kereta api "Pecel+63" untuk memberikan edukasi dan sosialisasi di perlintasan Kereta Api (KA).

Hal itu sebagai wujud kepedulian dari masih seringnya terjadi kecelakaan di perlintasan sebidang yang melibatkan kereta api dengan pengguna jalan dan mengakibatkan timbulnya korban.

Manager Humas PT KAI Daop 7 Madiun, Ixfan Hendriwintoko menjelaskan, selama ini terdapat enam komunitas railfans yang menjadi binaan PT KAI (Persero) Daop 7 Madiun yang tersebar di beberapa Kota dan Kabupaten.

Di antaranya Komunitas Pecel+63 di Madiun, Komunitas Brantas di Kertosono, Railfans Jombang, Railfans Kediri, Railfans Blitar dan Railfans Kota Marmer di Tulungagung.

"Untuk kali ini kami berkolaborasi dengan komunitas Railfans Pecel +63 Madiun untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga keselamatan di perlintasan," kata Ixfan Hendriwintoko dalam rilisnya, Minggu (2/8/2020).

Dijelaskan Ixfan, kegiatan kali ini tidak hanya melakukan sosialisasi keselamatan dan kemanan di perlintasan, tetapi juga dilakukan sosialisasi penerapan protokol kesehatan di stasiun dan di dalam kereta api.

Semua kegiatan sepenuhnya didukung CSR (Corporate Social Resposibility) PT KAI melalui program Community Relation.

Sosialisasi tersebut, menurut Ixfan, dilakukan saat KA Sri Tanjung dan KA Kahuripan melintas.

Sosialisasi itu tidak hanya dilakukan jajaran Daop 7 Madiun bersama komunitas Railfans saja, tetapi juga mendapat pendampingan dari kewilayahan, di antaranya perwakilan dari Polsek, Koramil dan Kecamatan di Madiun.

Selain melakukan sosialisasi kepada masyarakat, tambah Ixfan, pada tahun 2020 ini PT KAI (Persero) Daop 7 Madiun juga telah melakukan upaya dengan menormalisasi lima perlintasan sebidang yang tidak terjaga/tidak berpalang pintu, termasuk juga cikal bakal perlintasan.

"Semua itu kita lakukan agar tidak ada lagi korban akibat terjadinya kecelakaan di perlintasan sebidang dan mencegah penyebaran penularan covid-19 di stasiun dan dalam kereta," tandas Ixfan.

Sementara itu, tambah Ixfan, selama kurun waktu tujuh bulan terakhir telah terjadi sebanyak 27 kejadian di perlintasan.

Mulai dari kereta api tertemper kendaraan, pejalan kaki, hingga palang pintu yang ditabrak oleh pengguna jalan.

Sejak awal Juli 2020, imbuh Ixfan, beberapa kereta api penumpang regular sudah mulai kembali di operasikan.

Hingga bulan Agustus ini, ada tiga KA yaitu KA Matarmaja, KA Pasundan dan KA Wijayakusuma juga kembali dijalankan.

Artinya, kereta api yang melewati wilayah Daop 7 Madiun sudah kembali ramai.

"Oleh sebab itu, kami imbau masyarakat lebih berhati-hati saat akan melewati perlintasan sebidang. Berhenti dulu, tengok kanan dan kiri, pastikan tidak ada kereta yang sedang melintas, baru melanjutkan perjalanan. Jangan karena tergesa-gesa berakibat pada hilangnya nyawa," tutur Ixfan.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved