Heboh Fetish Kain Jarik
Masa Lalu G Fetish Kain Jarik Terungkap, Korban Lain Tak Berdaya Ditutup Selimut, Ini 5 Fakta Baru
Korban lain G pelaku pelecehan fetish kain jarik angkat bicara. Dirinya mengaku dibuat tak berdaya dan dilecehkan menggunakan selimut pada 2015 silam.
Penulis: Alif Nur Fitri Pratiwi | Editor: Musahadah
Menurutnya, fetish sebenarnya dapat dianggap sebagai perilaku yang normal dan tidak normal. Tergantung bagaimana konteks fetish tersebut dan seperti apa respons orang yang terlibat.
"Sebenarnya fetish ini memiliki dua sisi, bisa normal dan tidak. Dikatakan normal jika dilakukan pada pasangan yang menyetujui tindakan fetish tersebut.
Dan menjadi tidak normal jika menimbulkan kerugian bagi orang lain. Seperti kasus fetish kain jarik yang lagi ramai," urainya.
Lebih lanjut, Riza menerangkan kasus yang tengah viral di media sosial mengenai fetish kain jarik dapat dikategorikan sebagai gangguan mental dan pelecehan seksual.
Karena, sudah mengganggu banyak pihak dan merugikan pihak lain.
4. Bisakah Fetish Kain Jarik Disembuhkan?
Lantas apakah pengidap fetish tersebut bisa disembuhkan?
Psikolog Klinis dari Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta, Citra Hanwaring Puri SPsi menjelaskan, pengidap kelainan apa pun sebenarnya bisa disembuhkan.
Seperti dilansir dari Tribunnews Geger 'Gilang Bungkus' Pengidap Fetish Kain Jarik, Bisakah Penyakitnya Disembuhkan?
Ada beberapa faktor yang bisa mempengaruhi seseorang menjadi sembuh dari suatu kelainan.
"Ada banyak faktor yang mempengaruhi, misal keinginannya, motivasi diri dia mau melakukan terapi atau tidak."
"Karena hal itu berproses, dukungan lingkungan juga penting," tutur Citra kepada Tribunnews, Kamis (30/7/2020) malam.
Paling tidak, pengidap suatu kelainan bisa sembuh atau berkurang penyakitnya bila mau berusaha.
Pengidap fetish bila tidak segera ditangani, maka proses sembuhnya akan semakin lama.
"Namun bedanya semakin lama dia mengidap fetish tersebut, akan semakin lama pula proses sembuhnya," papar Citra kepada Tribunnews melalui sambungan telepon.