Virus Corona di Surabaya
Update Zona Merah di Surabaya, Kamis 30 Juli 2020: Sembuh Capai 5001, Total 8553 Virus Corona
Surabaya tercatat memiliki total kasus Virus Corona sebanyak 8,553 kasus, selengkapnya simak dalam update Zona Merah di Surabaya
Penulis: Abdullah Faqih | Editor: Adrianus Adhi
Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id, Surabaya- Surabaya tercatat memiliki total kasus Virus Corona sebanyak 8,553 kasus, selengkapnya simak dalam update Zona Merah di Surabaya, Kamis (30/7/2020).
Dilansir dari lawancovid-19.surabaya.go.id, Surabaya saat ini memiliki total kasus sebanyak 8,553 kasus.
Total kasus ini menjadikan Surabaya masih berada menjadi daerah dengan kasus Virus Corona tertinggi Jatim.
Data sebanyak 8,553 kasus apabila dirinci sebanyak 2,793 pasien masih menjalani masa perawatan, pasien yang telah sembuh telah mencapai 5001 kasus, dan meninggal dunia sebanyak 759 kasus.
Update Zona Merah di Surabaya juga berisi mengenai rincian data perwilayah dan kecamatan di Surabaya yang terdampak COVID-19.
Jika dilihat data wilayah, Surabaya Timur masih konsisten menjadi wilayah dengan total kasus tertinggi.
Surabaya Timur tercatat memiliki 2,734 pasien COVID-19. Selain dari Surabaya Timur, Surabaya Selatan memiliki total 2,039 pasien, kemudian 1,531 pasien berada di Surabaya Utara.
Surabaya Barat mencatatkan 1,147 kasus, sedangkan Surabaya Pusat dengan 1,102 pasien.
Data lebih rinci dapat anda simak pada tabel berikut ini:
Wilayah | Kasus | Sembuh | Meninggal |
---|---|---|---|
Surabaya Barat | 1,147 | 627 | 83 |
Surabaya Pusat | 1,102 | 621 | 129 |
Surabaya Selatan | 2,039 | 1,113 | 178 |
Surabaya Timur | 2,734 | 1,665 | 217 |
Surabaya Utara | 1,531 | 975 | 152 |
Update Zona Merah di Surabaya menunjukkan adanya beberapa kecamatan dengan kasus tertinggi.
Tambaksari tetap menjadi kecamatan dengan kasus tertinggi di Surabaya.
Sebanyak 763 kasus tercatat dari Kecamatan Tambaksari, diikuti oleh Gubeng dengan 541 kasus Kemudian Rungkut dengan 534 kasus.
Sementara itu, kecamatan dengan tingkat kasus terendah berada di Pakal dengan 112 kasus.
Kasus Virus Corona di Surabaya saat ini masih belum menunjukkan adanya penurunan yang signifikan dan konsisten.
Dilansir dari situs lawan COVID-19, berikut sebaran kasus corona di Surabaya berdasarkan Kecamatan, per Kamis (30/7/2020).
Kecamatan | Jumlah Kasus |
---|---|
Sukomanunggal | 238 |
Tandes | 209 |
Asem Rowo | 118 |
Benowo | 160 |
Pakal | 112 |
Lakarsantri | 116 |
Sambikerep | 194 |
Genteng | 206 |
Tegalsari | 341 |
Bubutan | 312 |
Simokerto | 243 |
Pabean Cantian | 188 |
Semampir | 309 |
Krembangan | 476 |
Bulak | 137 |
Kenjeran | 415 |
Tambaksari | 763 |
Gubeng | 541 |
Rungkut | 534 |
Tenggilis Mejoyo | 176 |
Gunung Anyar | 154 |
Sukolilo | 284 |
Mulyorejo | 282 |
Sawahan | 495 |
Wonokromo | 458 |
Karangpilang | 192 |
Dukuh Pakis | 160 |
Wiyung | 203 |
Gayungan | 124 |
Wonocolo | 231 |
Jambangan | 176 |
Hasil Rapid Test Masih Reaktif, Peserta UTBK Tahap Tiga Gagal Ikuti SBMPTN
Hasil rapid test yang menjadi syarat Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) membuat sebagian peserta harus dijadwalkan ulang hingga tahap tiga.
Dari 314 peserta UTBK di Universitas Airlangga yang dijadwalkan ulang karena dinyatakan reaktif dalam tahap 1 maupun tahap 2, 14 peserta relokasi yang sudah mengambil UTBK di tahap kedua karena hasil rapid terbarunya dinyatakan non reaktif.
Prof Junaidi Khotib, Ketua Pusat UTBK Unair mengatakan, kesempatan relokasi atau resecedule ini hanya diberikan hari ini.
"Jadi ada 303 yang disiapkan hari ini untuk mengikuti Ujian Relokasi pada pukul 14.00, tapi ini sudah ada yang datang dan melakukan rapid ternyata 4 diantaranya masih reaktif. Kami melakukan rapid sampai 2 kali agar tidak terjadi keraguan," ujar Prof Junaidi.
Prof Jun juga mengatakan, yang dinyatakan reaktif hari ini sudah tidak punya kesempatan lagi untuk mengikuti UTBK.
Namun ia menyampaikan, peserta yang hari ini reaktif diharapkan tidak berkecil hati dan bisa mengikuti UTBK ditahun depan dengan performa yang lebih baik.
Che Vienna Adelia, peserta UTBK asal Surabaya mengungkapkan dirinya harus mengikuti rapid on the spot karena hasil swab miliknya sudah lewat dari 14 hari.
"Hasil rapid saya di laboratorium saat mau ujian tahap satu reaktif, kemudian saya swab di Gelora Pancasila hasilnya negatif. Makanya saya dijadwalkan ulng test hari ini,"urainya.
Vienna berharap dirinya bisa mengikuti UTBK setelah rangkaian pemeriksaan Covid-19 menunjukkan dirinya negatif.
"Waktu itu saya agak flu, sekarang sehat semoga non reaktif. Saya ingin ikut UTBK, kalaupun gagal setidaknya saya bisa tes,"harapnya sambil menunggu hasil rapid. (Sulvi Soviana/Abdullah Faqih/SURYA.co.id).