Idul Adha 2020
Jelang Idul Adha 2020, Kesehatan Hewan yang Dijual di Kota Batu Intens Diperiksa
Mendekati Idul Adha, pemeriksaan terhadap kondisi kesehatan hewan kurban gencar dilakukan Pemkot Batu.
Penulis: Benni Indo | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.CO.ID, BATU – Mendekati Idul Adha, pemeriksaan terhadap kondisi kesehatan hewan kurban gencar dilakukan Pemkot Batu.
Ada 30 titik penjualan hewan kurban didatangi Dinas Pertanian yang menggandeng Dinas Kesehatan.
"Hasilnya semua hewan diberi stiker dari Dinas Pertanian sebagai tanda bahwa hewan sehat dan layak dijual," ujar Kepala Dinas Pertanian Kota Batu, Sugeng Pramono, Selasa (28/7/2020).
Meski begitu mayoritas hewan dalam kondisi sehat.
Diungkap Sugeng ada beberapa hewan yang sedang sakit ringan seperti selaput mata.
Namun hal itu tidak menjadi masalah karena bukan suatu yang vital.
Cek kesehatan dilakukan mulai melihat usia hewan, pemeriksaan gigi, mata, hidung serta dipastikan tidak kurus.
"Total hewan yang dicek kesehatan ada sekitar 800 ekor sapi, 3000 ekor kambing, dan 2100 ekor domba dan mayoritas sehat. Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir ketika akan membeli hewan kurban," terangnya.
Tak hanya memastikan kesehatan hewan kurban.
Pihaknya juga menyemprotkan cairan desinfektan dan meminta pedagang untuk tetap menjalankan protokol kesehatan, mulai dari tempat cuci tangan, penggunaan masker, dan jaga jarak selama ada transaksi penjualan hewan kurban.
Hal itu ditambahkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Batu, Drg. Kartika Trisulandari yang melakukan pemeriksaan pada protokol pedagang.
Ini agar para pedagang menerapkan protokol kesehatan.
"Dinkes melihat apakah pedagang dan pembeli telah menerapkan protokol kesehatan. Kemudian memastikan di tempat jualan menyediakan tempat cuci tangan hingga menerapkan jaga jarak," ujarnya.
Di masa pandemi seperti saat ini, proses menyembelih hewan kurban juga harus mengikuti protokol kesehatan.
Fungsional Dokter Hewan Pusat Kesehatan Hewan Kota Batu drh Utami Kurniawati menjelaskan, ada empat langkah panduan pelaksanaan kegiatan kurban di fasilitas pemotongan saat pandemi Covid-19.
Pertama adalah menjaga jarak fisik.
Di tempat pemotongan hanya dihadiri oleh panitia dan petugas.
Pengaturan jarak minimal satu meter dan tidak saling berhadapan saat pengulitan, pencacahan, penanganan dan pengemasan daging.
Kedua adalah penerapan higiene personal.
Melakukan cuci tangan pakai sabun atau pencuci tangan.
Setiap orang harus menggunakan alat pelindung diri berupa masker. Menghindari berjabat tangan.
Menghindari penggunaan alat bersama-sama dan segera membersihkan diri sebelum kontang langsung dengan keluarga di rumah.
Ketiga pemeriksaan kesehatan awal.
Panitia berasal dari lingkungan tempat tinggal yang sama.
Petugas yang berasal dari daerah lain harus memiliki surat keterangan sehat dari rumah sakit atau puskesmas.
Kemudian melakukan pengukuran suhu tubuh di setiap pintu masuk dengan alat pengukur.
Keempat adalah penerapan higiene dan sanitasi.
Tempat pemotongan harus menyediakan tempat cuci tangan dan pencuci tangan atau hand sanitizer.
Melakukan pembersihan dan desinfeksi peralatan sebelum dan sesudah digunakan.
Petugas di lokasi penyembelihan dan penanganan daging harus berbeda dan kotoran harus ditangani dengan baik.