Virus Corona di Tulungagung
Upaya Stop Penularan Covid-19, Dinkes Gelar Rapid Test Massal di Lapas Tulungagung
Dinkes telah selesai melakukan rapid tes massal ke petugas Lapas Kelas IIB Tulungagung dan warga binaan, Selasa (28/7/2020).
Penulis: David Yohanes | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID, TULUNGAGUNG - Dinas Kesehatan (Dinkes) telah selesai melakukan rapid tes massal ke petugas Lapas Kelas IIB Tulungagung dan warga binaan, Selasa (28/7/2020).
Namun hasil rapid test tidak boleh dipublikasikan, karena harus dilaporkan lebih dulu ke Kanwil Kemenkumham.
Menurut Kabid Pengendalian dan Peemberantasan (P2P) Dinkes Tulungagung, Didik Eka, pihaknya menyediakan 700 test kit.
Ada enam tim yang disiapkan, dengan masing-masing melakukan tes kepada 100 orang.
"Kami gilir dari petugas dulu, kemudian ke warga binaan," terang Didik.
Lanjut Didik, sejauh ini situasi penularan Covid-19 di Tulungagung terkendali.
Namun ada amanat dari pemerintah untuk melakukan pelacakan di tempat-tempat khusus.
Antara lain di pondok pesantren dan di Lapas, karena di dalamnya banyak penghuninya.
"Ini bagian dari proses screening di tempat khusus yang diamanatkan. Harapannya tidak ada temuan," tegas Didik.
Kepala Lapas Kelas IIB Tulungagung, Tunggul Buwono mengatakan, pihaknya meniadakan kunjungan keluarga warga binaan sejak Maret 2020.
Namun para petugas punya risiko penularan, karena berasal dari berbagai daerah, seperti Kediri, Blitar dan Trenggalek.
Karena itu rapid test penting untuk memastikan status kesehatan para petugas dan wara binaan.
Selain itu risiko lainnya datang dari tahanan baru, titipan kejaksaan dan pengadilan.
Karena itu Lapas mewajibkan mereka menjalani rapid test, sebelum masuk ruang isolasi.
Jika hasilnya reaktif, Lapas akan menolak mereka sampai dinyatakan bebas dari virus Corona.