Tampil Cantik
Dokter Gigi Fashionable di Tengah Pandemi, APD Warna-warni Seperti Ada Pelangi di Penghujung Badai
Dokternya nyaman, pasiennya juga nyaman. Terutama anak-anak dia tidak lagi takut ke dokter gigi. Responsnya seperti ada pelangi di penghujung badai.
“Dari situ berawal pembuatan APD fashionable ini. Prinsip saya, safety, profesional, beauty and harmony,” katanya.
“Saya suka yang warna-warni, tematik juga, tokoh juga yang terlihat girly.
Jadi, kami harus beradaptasi, bagaimana membikin suasana hati senang.
Jadi, praktik tetap senang tanpa harus mengesampingkan keamanan,” ungkap Nina.
Hingga kini, dia memiliki koleksi 25 hazmat dengan berbagai motif.
Miliki 6 cabang
Nina memulai praktik sebagai dokter gigi sejak tahun 2008. Dia membuka praktik di Jakarta hingga tahun 2013.

Pada tahun 2015 berpindah membuka praktek di Malang. Sampai saat ini, kliniknya sudah memiliki enam cabang yang tersebar di Malang Raya dan Pasuruan.
Total, dia mempekerjakan sebanyak 15 dokter dan 70 karyawan yang tersebar di enam cabang klinik miliknya.
Dokter-dokter itu juga mengenakan hazmat tematik sesuai dengan kesukaannya.
“Jadi, semuanya pakai APD yang fashionable. Dokternya nyaman, pasiennya juga nyaman. Terutama anak-anak dia tidak lagi takut ke dokter gigi. Responsnya (pasien) seperti ada pelangi di penghujung badai,” kata dia.
Klinik itu membatasi 10 orang pasien setiap hari. Untuk klinik di Araya, antrean pasien hingga dua minggu. (andi hartik)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Nina Agustin, Dokter Gigi yang Mendadak Terkenal karena Pakai APD Fashionable, Punya 25 Koleksi"