Citizen Reporter

Ngopi di Kaki Gunung Wilis Kediri, Kedai Kopi 66 Tawarkan Suasana Sejuk dan View Manjakan Mata 

Lokasi nongkrong bernuansa hutan pinus ini bisa ditemui di Kediri dengan berkunjung di Kedai Kopi 66 yang berada di lereng kaki Gunung Wilis Kediri.

Editor: Parmin
Foto: istimewa
Kedai Kopi 66 berada di Dusun Plapar, Desa Selopanggung, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri. 

SURYA.co.id | Menyeruput secangkir kopi bukan hanya soal enaknya kopi. Akan tetapi, juga suasana yang menyenangkan ikut berperan apalagi suasana yang menyelimuti tempat itu sejuk dan menyajikan view yang memanjakan mata.

Yang seperti itu sudah pasti tidak aka nada yang menolak. Mungkin, berada di tengah hamparan hutan pinus adalah jawabannya.

Belakangan ini, memang banyak hutan pinus yang disulap menjadi tempat wisata.

Itu mulai dari berbagai spot instagenic, sampai dengan tempat nongkrong untuk menikmati seduhan kopi.

Nah... lokasi tempat nongkrong bernuansa hutan pinus ini bisa ditemui di Kediri dengan berkunjung di Kedai Kopi 66 yang berada di lereng kaki Gunung Wilis, satu jalur dengan Wisata Air Terjun Dolo.

Lebih tepatnya Kedai Kopi 66 berada di Dusun Plapar, Desa Selopanggung, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri.

Di sini pengunjung bisa menikmati kelezatan kopi maupun berbagai makanan lainnya yang disajikan di tengah hutan sembari menikmati udara sejuk di bawah hamparan pohon pinus.

Lokasi itu sangat cocok untuk mengalihkan penat maupun beban pikiran yang melanda.

Kedai ini buka setiap hari mulai pukul 09.00 hingga pukul 24.00.

Sajian menu makanan yang ditawarkan juga patut direkomendansikan untuk menemani waktu ngopi.

Di antaranya varian menu ketan, tahu crispy, kentang crispy, nasi goreng, mi goreng, hingga minuman segar juga ada.

Soal harga yang ditawarkannya pun terbilang pas di kantong, yaitu mulai dari Rp 3.000–Rp 20.000.

Sementara itu, berbicara soal keindahan spot yang ditawarkan, tempat itu berdiri di atas lahan seluas 2 hektare yang juga disediakan sejumlah hammock (tempat tidur gantung berupa kain yang biasanya dikaitkan di pohon).

Tentu saja ada lokasi dengan spot foto menarik hingga sajian kursi dari potongan kayu yang ditata sedemikian rupa sebagai tempat duduk agar menciptakan kenyamanan tersendiri bagi pengunjung yang datang di tempat itu.

Pengunjung sebelum bulan puasa cukup banyak. Tempat nongkrong yang mulai dibangun pada September 2018 itu setiap hari dikunjungi 300–400 orang.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Publikasikan Karya di Media Digital

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved