Inikah Saingan KKB Papua? Punya Atribut Mirip TNI-Polri, Paulus Waterpauw Beber Modus Rekrut Anggota

Selain KKB Papua, ternyata ada organisasi ilegal lain yang kini mulai eksis di Papua. Punya atribut mirip TNI-Polri, Siapa mereka?

Facebook TPNPB
Ilustrasi KKB Papua 

SURYA.co.id - Selain Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua, ternyata ada organisasi ilegal lain yang kini mulai eksis di Papua.

Organisasi tersebut bernama Negara Republik Federal Papua Barat (NRFPB).

Keberadaan mereka mulai diketahui publik setelah Polda Papua menyita tiga koli atribut NRFPB di Bandara Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, pada Rabu (15/7/2020).

Menurut Kapolda Papua, Paulus Waterpauw, organisasi tersebut pusatnya di Sorong, Papua.

3 Kali KKB Papua Kocar-kacir Digempur Pasukan Elit TNI, Ada yang Cuma Dihampiri Langsung Kabur

"Itu dari Negara Republik Federal Papua Barat (NRFPB) yang sekarang pusatnya ada di Sorong, Papua Barat," kata Paulus Waterpauw di Jayapura, Jumat (17/7/2020).

Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Polisi Sita 3 Koli Atribut Negara Republik Federal Papua Barat di Pegunungan Bintang'

Polisi masih mendalami pihak yang mengirimkan paket tersebut dan juga mencari tahu pihak yang menerima paket itu.

Paulus mengatakan, tindakan pengiriman atribut itu telah mengarah kepada perbuatan melanggar hukum.

Karena NRFPB menggunakan atribut yang identik dengan TNI-Polri.

"Untuk pemeriksaan sudah berlangsung, tapi bagaimana pun ada bukti yang mengatakan bahwa mereka menggunakan atribut yang identik dengan kepolisian maupun TNI," kata dia.

Paulus mengatakan, keberadaan NRFPB telah diketahui sejak lama.

Tapi, dalam beberapa waktu terakhir, organisasi itu dianggap vakum karena aktivitasnya tak terlihat.

"Memang mereka sedang mencoba mencari eksistensi dalam keadaan seperti ini.

Mereka ada, perjuangan mereka di pesisir pantai, kita pernah temukan mereka berlatih di sebuah pulau di Papua Barat," kata dia.

Waterpauw menjelaskan, aparat sudah mengetahui modus aktivitas NRFPB dalam merekrut anggota.

Menurut dia, mereka merekrut anggota secara sepihak tanpa meminta persetujuan warga.

"Jadi sistemnya mereka begini, warga yang memberi perhatian sama mereka, ikut memberikan sumbangan berupa makanan atau dana, itu langsung mereka catat sebagai bagian pengikut, itu modusnya," kata dia.

"Beberapa kali mereka undang orang-orang dari kampung untuk ibadah dan tiba-tiba ada deklarasi, kemudian tiba-tiba diberikam pakaian dinas seperti pakaian militer, itu modus-modusnya," sambung Waterpauw.

Ia menegaskan aparat keamanan akan mengusut kasus tersebut untuk mengungkap maksud pengiriman atribut NRFPB ke Pegunungan Bintang.

KKB Papua Tak Akan Bisa Berkutik

Di sisi lain, para anggota KKB Papua tampaknya akan semakin terjepit dan bahkan tak bisa berkutik.

Hal ini lantaran TNI AD akan mendatangkan ratusan prajurit ke provinsi Papua Barat.

Pengiriman ratusan prajurit TNI AD itu untuk mendukung pembentukan satuan kodim dan koramil di wilayah kerja Kodam XVIII/Kasuari.

Wakil Kepala Staf TNI AD Mayjen Moch Fachruddin mengatakan, ratusan prajurit itu didatangkan dari sejumlah kodam di Indonesia.

Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel '411 Prajurit TNI AD Dikirim ke Papua Barat'

Fachrudin mengatakan, pembentukan kodim dan koramil baru merupakan bagian dari kebijakan strategis untuk pemerataan kekuatan TNI AD di seluruh wilayah.

Selama bertugas di Papua Barat, ratusan prajurit itu akan melakukan kegiatan pembinaan teritorial dari mempersiapkan lahan markas kodim hingga membantu pemerintah daerah dalam melaksanakan pembangunan.

"Ini komposisinya lengkap ada perwira, bintara, dan tamtama. Dari pangkat pratu sampai mayor. Papua Barat ini ada 12 kabupaten, satu kota dengan 231 kecamatan. Belum semua daerah ada kodim, koramilnya pun baru 34," kata Fachruddin di Markas Kodam Kasuari, Senin (13/7/2020).

Kehadiran personel bawah kendali operasi (BKO) ini sangat penting untuk membantu terbentuknya kodim dan koramil di seluruh kabupaten.

Mereka akan bertugas selama satu tahun. Ia mengutarakan, personel yang memperoleh tugas BKO akan memperoleh hak berupa uang makan, uang saku serta tunjangan khusus.

Bagi personel yang bersedia menjadi pasukan organik di wilayah Papua Barat, mereka akan mendapat prioritas pendidikan kenaikan pangkat.

"Dari penugasan BKO gelombang pertama dan kedua, di wilayah Kodam Patimura, Kodam Cenderawasih dan Kodam Kasuari total sudah ada 435 personel yang secara sukarela menjadi pasukan organik.

Awalnya BKO, setelah di sini mereka betah dan ingin menetap bertugas di sini," katanya.

Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Surawahadi SIP MSi saat melepas pemberangkatan Satgas Pamtas Penyangga RI-PNG Yonif 721/Makkasau di Pelabuhan Soekarno Hatta, Kota Makassar, Rabu (3/7/2019).
Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Surawahadi SIP MSi saat melepas pemberangkatan Satgas Pamtas Penyangga RI-PNG Yonif 721/Makkasau di Pelabuhan Soekarno Hatta, Kota Makassar, Rabu (3/7/2019). (Dokumen Penerangan Kodam XIV Hasanuddin)

Sementara itu, Pangdam XVIII/Kasuari Mayjen TNI Ali Hamdan Bogra mengatakan, ratusan prajurit BKO itu didatangkan dari Kodam I/Bukit Barisan, Kodam II/Sriwijaya, Kodam III/Siliwangi, Kodam IV/Diponegoro, Kodam V/Brawijaya, Kodam VI/Mulawarman, Kodam IX/Udayana, Kodam XII/Tanjungpura/ Kodam XIII/ Merdeka, Kodam XIV Hasanuddin, Kodam Jaya serta Kodam Iskandar Muda.

"Dari rekapitulasi tersebut, dari perwira ada 49 orang, bintara 234, dan tamtama 128 orang. Saat ini mereka sedang menjalani pembekalan selama 14 hari sejak tanggal 2 hingga 15 Juli 2020," kata Pangdam Kasuari.

Usai pembekalan, mereka akan ditugaskan di satu kodim organik dan enam kodim persiapan.

Di antaranya, Kodim 1809/Teluk Bintuni 59 orang, Kodim persiapan Sorong Selatan 59 orang, Kodim persiapan Maybrat 59 orang, Kodim persiapan Tambrauw 59 orang, Kodim persiapan Manokwari Selatan 58 orang, Kodim persiapan Pegunungan Arfak 58 orang, dan Kodim persiapan Teluk Wondama 59 orang.

"Enam kodim persiapan ini merupakan cikal bakal kodim organik di jajaran Kodam XVIII/Kasuari. Kami berupaya seluruh kabupaten di Papua Barat masing-masing akan ada satu kodim," kata Ali.

Polda Jabar Kirim 96 Brimob

Sebelumnya, untuk membantu TNI-Polri mengamankan Papua dari teror Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua, Polda Jawa Barat mengirimkan 96 personel Brimob.

Teror KKB Papua memang cukup gencar di beberapa bulan terakhir.

Terlebih lagi ada indikasi teror KKB Papua akan meningkat menjelang 1 Juli, yang diklaim sebagai Hari Kemerdekaan Papua Barat.

Polda Jawa Barat menerjunkan 96 personel Brimob ke Papua untuk membantu pengamanan di wilayah yang rawan gangguan KKB Papua.

Melansir dari Antara, Wakil Kepala Polda Jawa Barat, Brigadir Jenderal Polisi Akhmad Wiyagus, menyampaikan para personel itu bakal bertugas selama enam bulan ke depan di wilayah Kabupaten Puncak Jaya, Provinsi Papua.

Ilustrasi: Hari ini HUT Brimob Polri ke 74, Berikut 7 Fakta Sejarah Terbentuknya Korps Brigade Mobil
Ilustrasi: Hari ini HUT Brimob Polri ke 74, Berikut 7 Fakta Sejarah Terbentuknya Korps Brigade Mobil (Tribun Medan / M Andimaz Kahfi)

KKB Papua Tak Akan Bisa Berkutik, TNI AD Datangkan 411 Prajurit dan Disebar ke Beberapa Wilayah

Akhmad mengaku hal ini merupakan suatu kehormatan dapat membantu mengamankan Papua dari teror KKB Papua.

"Hal ini merupakan suatu kehormatan dan kepercayaan bagi jajaran Sat Brimob Polda Jawa Barat.

Mengingat situasi dan kondisi Kamtibmas di Papua saat ini sangat fluktuatif yang dipicu tindakan KKB Papua yang melakukan gangguan keamanan dan ketertiban" kata dia, dalam keterangannya di Bandung, Senin(29/6/2020).

Ia menekankan kepada seluruh personel agar mengimplementasikan pedoman dalam pelaksanaan penugasan tersebut setelah sebelumnya menjalani pelatihan.

Sehingga, ia berharap para personel itu dapat memberikan pengamanan maksimal kepada masyarakat Papua.

"Penekanan yang perlu dilaksanakan, yaitu jaga keselamatan, kekompakan, dan hindari sikap serta tindakan yang tidak mencerminkan karakter dan jati diri sebagai sosok pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat" katanya.

Selain itu, ia juga memerintahkan agar para personel Korps Brigade Mobil itu dapat menjalin hubungan yang harmonis dengan unsur TNI, instansi terkait dan masyarakat pribumi dalam penugasan tersebut.

"Semoga segala upaya dan usaha dalam pelaksanaan tugas, senantiasa mendapat ridho, bimbingan, kekuatan dan perlindungan Allah SWT serta dapat kembali ke jajaran Polda Jawa Barat dengan sehat, lengkap dan selamat" katanya.

Seperti diketahui, ada 3 daerah yang rawan teror KKB Papua jelang 1 Juli yang diklaim sebagai Hari Kemerdekaan Papua Barat.

Melansir dari Antara, tiga daerah tersebut adalah Kabupaten Mimika, Kabupaten Intan Jaya, dan Kabupaten Nduga.

Ribuan personel telah disiagakan untuk mengantisipasi aksi KKB Papua di ketiga daerah tersebut.

Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw meminta agar aparat TNI-Polri meningkatkan kewaspadaan.

Sekadar informasi, tanggal 1 Juli diklaim sebagai hari kemerdekaan Papua Barat oleh KKB Papua dimulai sejak tahun 1971.

Melansir dari Wikipedia, saat itu Nicolaas Jouwe dan dua komandan OPM, Seth Jafeth Roemkorem dan Jacob Hendrik Prai, mendeklarasikan kemerdekaan Papua Barat pada 1 Juli 1971.(Dhias Suwandi/Dheri Agriesta/Putra Dewangga/Kompas.com/Surya.co.id)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved