Virus Corona di Trenggalek
Idul Adha di Tengah Pandemi, Pemkab Trenggalek Minta Banyak Masjid dan Musala Gelar Salat Ied
Pemerintah Kabupaten Trenggalek meminta agar sebanyak mungkin masjid dan musala menggelar Salat Idul Adha
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.CO.ID, TRENGGALEK - Pemerintah Kabupaten Trenggalek meminta agar sebanyak mungkin masjid dan musala menggelar Salat Idul Adha yang jatuh pada 31 Juli mendatang.
Harapannya, jamaah salat Idul Adha tersebar di semakin banyak tempat salat.
Sehingga Salat Ied tak berpusat di satu atau dua masjid besar untuk menghindari kerumuman di tengah pandemi Covid-19.
Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin mengatakan, semakin banyak masjid dan musala yang menggelar salat id artinya semakin sedikit jumlah jamaah di satu tempat.
"Jika sedikit tempat (yang menggelar salat Ied), kami khawatir terjadi pembludakan jamaah," kata pria yang akrab disapa Mas Ipin itu, Jumat (17/7/2020).
Dengan semakin banyak tempat Salat Ied juga, ia meyakini, penerapan protokol kesehatan juga semakin mudah terlaksana.
Untuk itu, ia meminta masjid dan musala yang sebelumnya tak menggelar salat Ied untuk menyelenggarakan tahun ini.
"Agar masyarakat di dekat tempat itu tidak ke tempat lain yang menimbulkan kerumunan yang parah," ucap Mas Ipin.
Selain itu, ia juga meminta agar takmir masjid atau petugas salat id memastikan para jamaah yang ikut salat dalam kondisi sehat.
"Tidak berstatus dari perjalanan atau perantau, tidak sakit. Juga anak, lansia, dan yang punya penyakit bawaan sebaiknya di rumah saja," sambungnya.
Para jamaah juga diimbau untuk membawa peralatan salat dari rumah, terutama sajadah.
Mereka juga wajib menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan pakai sabun.
Selain itu, Pemkab juga meminta agar kegiatan takbiran disemarakkan di masjid, musala, dan rumah dengan pembetasan jumlah peserta.
Pemkab melarang adanya takbir keliling pada pelaksanaan ketika wabah Covid-19 masih belum usai.