Berita Gresik
Perangkat Desa di Gresik Lucuti Baju dan Rudapaksa Bocah Yatim Masih SD, Ayah Korban Baru Meninggal
Kisah pilu menghampiri seorang siswi SD yang baru saja ditinggal ayahnya meninggal dunia dan menjadi korban rudapaksa perangkat Desa Asempapak Gresik.
Penulis: Willy Abraham | Editor: Iksan Fauzi
SURYA.co.id | GRESIK - Kisah pilu menghampiri seorang siswi SD yang baru saja ditinggal ayahnya meninggal dunia dan menjadi korban rudapaksa oleh perangkat Desa Asempapak Gresik, Jawa Timur.
Perilaku kurang ajar itu dilakukan perangkat Desa Asempapak yang menjabat sepala kepala urusan kesejahteraan (kesra).
Dalam perilakunya, Slamet melucuti baju lalu merudapaksa bocah yatim tersebut di sebuah makam dan rumah.
Pria berusia 55 tahun nekat melakukan itu tak lama setelah orang tua bocah yatim meninggal dunia.
Berdasarkan informasi yang dihimpun SURYA.co.id, bocah yatim itu dipaksa Slamet melakukan hubungan tidak senonoh saat duduk di bangku kelas IV SD.
Aksi bejat ini terbongkar saat Slamet berinisiatif mendatangi rumah korban.
Kedatangannya untuk melamar korban yang masih SD ini.
Tak pelak keluarga korban curiga dan memaksa korban buka suara.
Terkuak, selama korban bermain dengan cucu pelaku, saat itulah Slamet beraksi.
Slamet meniduri korban.
Kanit PPA Satreskrim Polres Gresik, Ipda Djoko Suprianto membenarkan adanya laporan pencabulan anak di bawah umur.
"Jabatannya persis saya tidak tahu," katanya.
Peristiwa memilukan ini telah dilaporkan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Gresik.
Bukan sekali dua kali adegan 'dewasa' ini dilakukannya kepada korban.
Dinonaktifkan