Virus Corona di Trenggalek
Di Kabupaten Trenggalek, Ada 28 Desa Masuk Kategori Blank Spot Sinyal
Desa-desa itu tersebar di delapan kecamatan, yakni masing-masing enam desa di Kecamatan Pule dan Munjungan.
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.CO.ID, TRENGGALEK - Sebanyak 28 desa di Kabupaten Trenggalek masuk ke dalam kategori blank spot atau minim saringan sinyal.
Desa-desa itu tersebar di delapan kecamatan, yakni masing-masing enam desa di Kecamatan Pule dan Munjungan.
Lima desa di Kecamatan Dongko dan Watulimo. Tiga desa di Kecamatan Panggul.
Serta masing-masing satu desa di Kecamatan Tugu, Durenan dan Bendungan.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Trenggalek Edif Hayunan menjelaskan, mayoritas desa minim sinyal berada di daerah pegunungan.
Kontur wilayah yang tinggi-rendah membuat jaringan selular susah masuk.
Meski demikian, beberapa dari 28 desa tersebut masih terjangkau sinyal di beberapa titik.
"Itu merupakan laporan dari desa yang masuk ke kami. Kami masih perlu menyurvei lagi untuk memastikan luasan wilayah yang tak tercakup sinyal," kata Edif, Selasa (14/7/2020).
Dari jumlah itu, Kominfo Trenggalek telah menyurvei 17 desa yang memang masuk dalam kategori minim sinyal.
Ia mengakui, sulitnya keterjangkauan sinyal tersebut berpengaruh terhadap layanan kependudukan yang menggunakan sistem online.
Juga berpengaruh terhadap kegiatan belajar mengajar yang ketika pandemi Covid-19 ini menggunakan sistem dalam jaringan (daring).
Kominfo Trenggalek, kata Edif, tengah mempersiapkan solusi jangka pendek untuk mengatasi masalah minim sinyal itu.
Salah satunya, pihaknya berencana untuk menggandeng anak perusahaan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk pemasangan jaringan fiber optic (F0).
"Anak perusahaan PLN itu pernah menawarkan pemasangan jaringan FO ke kami," sambung Edif.
Jika memungkinkan, pemasangan FO bisa berjalan dengan dua mekanisme.