Berita Surabaya
BIODATA Febriansyah, Karyawan Grapari Pembobol Data Pribadi Denny Siregar, Ayah Syok lalu Sakit
Biodata Febriansyah Puji Handoko, tersangka pembobol data pribadi pegiat sosial Denny Siregar akhirnya terungkap.
SURYA.CO.ID, MALANG - Biodata Febriansyah Puji Handoko, tersangka pembobol data pribadi pegiat sosial Denny Siregar akhirnya terungkap.
Febriansyah Puji Handoko bekerja sebagai karyawan outsourcing di GraPARI Rungkut Surabaya.
Dia membuka data pribadi Denny Siregar, memotretnya, lalu menyerahkannya kepada admin Twitter @Opposite6890 melalui direct message.
Dia membuka akses data tentang pelanggan dan akses tentang device atau alat ponsel Denny SIregar secara ilegal
Akun Twitter @Opposite6890 inilah yang kemudian membongkar data pribadi Denny Siregar ke publik
Siapa sebenarnya Febriansyah Puji Hnadoko?
Berikut uraiannya:
1. Pendiam dan jarang ke luar rumah

Febri ternyata warga di Kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang.
Dia dikenal oleh tetangganya sebagai sosok yang pendiam dan jarang keluar.
Para tetangganya pun juga tidak ada yang mengetahui bahwa Febriansyah ditangkap oleh polisi atas kasus pembobolan data pribadi pada Kamis (9/7/2020).
Mereka hanya mengetahui, bahwa Febriansyah saat ini bekerja di Surabaya setelah menikah dengan istrinya sekitar tahun 2018 lalu.
"Febri (sapaan akrab) ini dia pendiam dan jarang keluar rumah. Setahu kami dia sekarang bekerja di Surabaya," ucap SM tetangga korban saat ditemui SURYAMALANG.COM, Sabtu (11/7).
Saat wartawan mencoba mencari rumah kediaman pelaku, para tetangga juga tidak ada yang mengenali wajah dan nama pelaku.
Bahkan, ketua RT setempat awalnya juga tidak mengenali wajah pelaku, sebelum SM menunjukkan rumah pelaku.
SM pun mengatakan, bahwa Febri sebenarnya adalah warga baru di Dusun Krajan, Kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang.
Dulu semasa kecil, Febri tinggal bersama dengan ibunya di Desa Putukrejo, Kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang.
Setelah ibunya pindah rumah ke Dusun Krajan, Febri pun ikut dengan ibunya sebelum dia kuliah.
"Warga di sini tau Febri ya sudah besar. Terus dianya kuliah dan setelah itu nikah baru ke Surabaya. Makannya banyak dari warga yang tidak kenal," ucapnya.
2. Pandai otak-atik komputer
Sementara itu, Ibu Febri, Eni Indrawati saat ditemui SURYAMALANG.COM, tidak banyak memberikan komentar terkait dengan penangkapan Febri.
Dia hanya membenarkan, bahwa yang ditangkap atas kasus pembobolan data tersebut merupakan anak kandungnya.
Dengan raut wajah sedih Ibu Febri menceritakan bahwa anaknya tersebut merupakan pribadi yang pintar bermain komputer.
Febri juga merupakan lulusan mahasiswa jurusan Teknik Informatika di salah satu kampus di Kota Malang.
"Dia pintar bermain komputer," ucap Ibu Febri sembari memperhatikan ketiga cucunya yang sedang bermain di teras rumah.
3. Anaknya masih 6 bulan
Eni Indrawati mendengar kabar bahwa anaknya ditangkap polisi setelah melihat berita di media sosial.
"Saya shock tiba-tiba mendengar anak saya ditangkap," ucap Eni.
Eni hanya menyampaikan, bahwa Febri telah bekerja di Surabaya dan tiap dua minggu sekali pulang ke Malang.
Febri sudah menikah dan memiliki seorang anak berusia enam bulan.
Saat ini Febri mengontrak rumah di Surabaya dengan mengajak istri beserta anaknya.
"Mohon maaf hanya itu yang bisa saya sampaikan," singkatnya.
4. Ayahnya sakit

Ayah Febri merupakan seorang kepala sekolah di salah satu sekolah yang ada di Kecamatan Sumberpucung.
Selain menjadi kepala sekolah, orang tua Febri sehari-harinya juga berjualan pakan burung.
Kini ayah Febri sedang sakit setelah mendengar kabar bahwa anaknya telah ditangkap oleh polisi.
"Ayahnya sakit. Sementara kami masih belum banyak memberikan informasi. Karena masih shock," ucap Eni.
5. Sakit hati karena dibully

Kepada polisi, Febri mengaku membocorkan data pribadi Denny Siregar karena sakit hati.
Dia mengaku, beberapa waktu lalu dibully dan diserang oleh para pendukung Denny Siregar melalui akun media sosial.
"Yang bersangkutan tidak menyukai DS karena telah dibully akun medsos dari pendukung DS," ujar Kasubdit I Dittipitsiber Bareskrim Polri Kombes Pol Reinhard Hutagaol, saat konferensi pers, di Bareskrim Polri, Jakarta, Jumat (10/7/2020).
Tak cuma itu, ungkap Reinhard, ternyata akibat dari rasa sakit hatinya itu, FPH bersimpati terhadap akun-akun medsos yang cenderung memiliki keberanian melawan (counter) konten-konten Denny Siregar, atau kubu yang didukung pegiat medsos itu.
Satu diantaranya yakni akun akun Twitter @Opposite6890.
"Motif dari tersangka FPH jadi secara pribadi simpati dengan akun opposite tersebut," tuturnya.
Polisi menyebut FPH mengakses data Denny Siregar secara ilegal.
"Dia punya akses data terbatas dari data yang diperoleh pelanggan, jadi ada 2 hal yang bisa diakses; akses data tentang pelanggan, dan akses tentang device, atau alat ponsel pelanggan," pungkasnya.