Virus Corona di Banyuwangi
Perjuangan Pasien Sembuh dari Covid-19 di Banyuwangi, Empat Bulan Isolasi dan 11 Kali Swab
Pasien bertubuh kekar itu harus menjalani isolasi selama 4 bulan dan 11 kali melakukan swab hingga akhirnya dinyatakan sembuh.
Penulis: Haorrahman | Editor: Titis Jati Permata
Dia sebelumnya sempat stres karena berkali-kali tes swab, hasilnya tetap positif Covid-19.
Padahal, banyak pasien lain sudah sembuh.
Namun dia terus berdoa dan berikhtiar dengan didukung keluarga, sahabat, dan pemerintah daerah.
S menceritakan saat menjalani isolasi di rumah, dia mendapatkan tambahan asupan makanan bergizi dari Puskesmas.
“Meskipun saya OTG, saat isolasi di rumah saya disiplin menjalankan isolasi. Saya tidur di kamar sendiri, mengerjakan apapun dilakukan sendiri untuk mengurangi pertemuan dengan anggota keluarga yang lain. Saya harus menjaga keluarga, caranya ya dengan melakukan semuanya sendiri,” ujarnya.
“Petugas puskesmas juga tak bosan memantau secara rutin. Bahkan, petugas juga rutin mengirimi saya nutrisi seperti susu, telur dan buah setiap hari. Saya juga diberi multivitamin,” katanya.
S juga mengaku dukungan lingkungan dan teman kerja membuat dia menajdi lebih optimis dan ikhlas dalam menjalani masa perawatan.
"Tetangga juga tidak ada yang bersikap buruk ke keluarga kami. Mereka semua paham, bahkan tetangga suka menyapa saat saya duduk di depan rumah sendirian. Rekan kerja dan rekan fitnes suka mengirimkan oleh-oleh ke rumah. Membuat saya haru,” jelasnya.
Selama perawatan di rumah, S mengaku lebih dekat dengan Allah SWT.
Hari-harinya digunakan untuk memperbanyak ibadah.
“Setiap hari saya isi dengan baca Al Quran. Saya rutin salat dhuha dan tahajud. Ini hikmah buat saya,” katanya.
Dia berpesan pada para pasien lain yang sedang menjalani perawatan.
Berpikiran positif, menjaga kebugaran tubuh dengan berolah raga ringan, dan makan makanan bergizi adalah kunci dari kesembuhan.
“Dan yang paling terpenting adalah sabar. Karena saya sendiri selama hampir empat bulan tidak melakukan aktivitas yang bertemu dengan banyak orang. Demi untuk kesembuhan diri sendiri dan juga melindungi orang-orang lain di luar agar tidak tertular oleh kita,” urainya.
Kendati sudah sembuh, dirinya tidak serta merta mengabaikan anjuran pemerintah dan pihak rumah sakit.
Tetap jaga physical distancing, memakai masker, hingga sering-sering cuci tangan.
“Setelah ini saya langsung ingin kerja, sudah kangen kerja. Sebagai penyintas, bukan berarti saya bebas seenaknya, saya tetap tidak boleh ceroboh. Saya akan menjalankan protokol kesehatan super ketat. Saya tidak mau sakit lagi,” tambahnya.