Update Zona Merah Surabaya 8 Juni 2020: Total 6517 Kasus COVID-19, Tertinggi Tambaksari dan Rungkut
Update zona merah diawali laporan sebaran Virus Corona atau COVID-19 di Surabaya, mencapai 6517 kasus.
Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.CO.ID - Simak update zona merah Surabaya, Rabu (8/7/2020) berikut ini. Selain itu ada kabar pilu, 5 dokter PPDS di RSUD Dr Soetomo yang dirawat karena terinfeksi COVID-19.
Update zona merah diawali laporan sebaran Virus Corona atau COVID-19 di Surabaya, mencapai 6517 kasus.
Data terbaru kasus Virus Corona di Surabaya tersebut diambi dari laman resmi Pemkot Surabaya, lawancovid-19.surabaya.go.id.

Jumlah 6517 kasus di antaranya sebanyak 2986 kasus yang masih dalam perawatan, 3006 pasien telah dinyatakan sembuh, sedangkan 525 pasien telah meninggal dunia.
Menurut data sebaran perwilayah, Surabaya Timur masih jadi wilayah kasus tertinggi, sebanyak 2070 kasus.
Sementara pada wilayah lain, Surabaya Selatan dengan 1466 kasus, dan Surabaya Utara dengan 1287 kasus.
Surabaya Pusat tercatat memiliki total 880 kasus, sementara wilayah terendah di Surabaya Barat dengan 814 kasus.
Wilayah | Kasus | Sembuh | Meninggal |
---|---|---|---|
Surabaya Barat | 814 | 338 | 58 |
Surabaya Pusat | 880 | 348 | 96 |
Surabaya Utara | 1,287 | 622 | 113 |
Surabaya Timur | 2,070 | 1,016 | 151 |
Surabaya Selatan | 1,466 | 682 | 107 |
Adapun, data virus Corona di tingkat kecamatan bisa disimak dalam uraian berikut.
Pada data tingkat kecamatan, terdapat 5 kecamatan dengan total kasus terbanyak di Surabaya.
5 Kecamatan tersebut adalah Tambaksari, Rungkut, Krembangan, Gubeng, dan Wonokromo.
Tambaksari memiliki jumlah total kasus yang jauh dibandingkan dengan kecamatan lain yang ada di Surabaya.
Tercatat, data kasus di Tambaksari sebanyak 605 kasus, sedangkan di Rungkut 416 kasus.
Diikuti oleh Krembangan dengan 396 kasus, dan Gubeng dengan 395 kasus.
Terakhir adalah Wonokromo dengan total kasus 344 kasus.
Sementara itu, Kecamatan dengan jumlah kasus paling sedikit berada di Pakal dengan 73 kasus dan Lakarsantri 66 Kasus.