Virus Corona di Surabaya
Reaksi Tak Terduga Risma Saat Gugus Tugas Covid-19 Jatim Sebut Surabaya Bisa Seperti Wuhan
Reaksi tak terduga diperlihatkan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini atau Risma saat ada yang menyebut Surabaya bakal seperti Wuhan.
Penulis: Musahadah | Editor: Tri Mulyono
SURYA.CO.ID, SURABAYA - Reaksi tak terduga diperlihatkan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini atau Risma saat ada yang menyebut Surabaya bakal seperti Wuhan.
Wuhan adalah kota di China yang menjadi episentrum pertama Virus Corona atau COVID-19.
Risma juga mempertanyakan hasil penelitian Universitas Airlangga (Unair) soal tingkat kepatuhan warga Kota Surabaya terhadap protokol kesehatan, terutama pemakaian masker.
• Update Virus Corona di Surabaya dan Jatim, 4 Juli 2020: Pasien Covid-19 Tambah 131, Total 6329
• Penyesalan 3 Mama Muda yang Viral Joget TikTok India di Jembatan Suramadu, Ini Identitas Mereka
• Derita Gadis Belia, Usai Diperkosa Dititipkan ke UPT P2TP2A, Dirudapaksa dan Dijual ke Lelaki Lain
• Ini Jawaban Whisnu Sakti Buana Soal Kabar Dirinya Dapat Rekom PDIP untuk Maju Pilwali Surabaya 2020
Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur, Joni Wahyuhadi sebelumnya menyebut, Surabaya bakal menjadi seperti Wuhan dalam penularan Covid-19.
Saat itu Joni Wahyuhadi menyebutkan 65 persen kasus Covid-19 Jawa Timur berasal dari Surabaya Raya ( Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik ).
"Ini tidak main-main, kalau kita tidak hati-hati maka Surabaya bisa jadi Wuhan," kata Joni, Rabu (27/5/2020).
Menanggapi hal itu, Risma mengaku tidak terlalu mempedulikan.
"Terserah mau dibilang apa, mau dibilang Wuhan, mau dibilang apa lah.
Saya gak ngurus itu," kata Risma dalam acara Rosi Kompas TV, Kamis (2/7/2020).
Risma mengakui, Wuhan sebelum terkena penyakit juga bagus.
"Artinya saya tidak mengurusi Surabaya sebagai Wuhan atau sebagai zona hitam, pekat atau gelap atau gak kelihatan yang saya urusi pasien dan warga saya," katanya.
Menurut Risma, lebih penting dari urusan itu adalah keselamatan warganya.
"Bagi saya keselamatan warga saya itu nomor satu.
Jangankan resikonya kena saya itu saya terima.
Bagi saya warga saya dan pasien lah yang saya tangani.